https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Dewan Adat Dayak Diminta Ikut Selesaikan Kasus Pencurian Sawit Lewat RJ

Dewan Adat Dayak Diminta Ikut Selesaikan Kasus Pencurian Sawit Lewat RJ

Kapolres Sanggau AKPB Suparno bertemu dengan pengurus DAD Sanggau. foto: Polres Sanggau


Sanggau, elaeis.co – Polres Sanggau menggelar pertemuan khusus dengan Dewan Adar Dayak (DAD) Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (kalbar).

Hadir dalam kegiatan Wakil Bupati Sanggau yang juga Ketua DAD Kabupaten Sanggau Yohanes Ontot MSi, Kapolres Sanggau AKBP Suparno Agus Candra Kusumah SIK, Wakapolres Sanggau Kompol Novrial Alberti Kombo MAP, Wakil Ketua I DAD Kabupaten Sanggau AKBP Purn. Marsianus Ajau, dan sejumlah pengurus lainnya.

Pada pertemuan itu Suparno menyampaikan bahwa situasi terkini di wilayah hukum Polres Sanggau saat ini tergolong aman dan kondusif.

“Permasalahan yang menonjol diantaranya kasus pencurian, dan permasalahan perbatasan yaitu kejahatan transnasional antara lain kasus penyelundupan narkoba dan pekerja migran ilegal (PMI) yang masuk melalui jalan tikus,” jelasnya melalui keterangan resmi Polda Kalbar.

Terkait kasus pencurian, terutama maling buah sawit, dia mengaku telah menginstruksikan kepada kapolsek jajaran dalam menyelesaikan kasus dengan payung hukum restorative justice (RJ) dengan mengikutsertakan pengurus DAD. Pelibatan itu dimaksudkan untuk menentukan hukuman atau denda adat yang harus dilaksanakan pelaku dengan tujuan tidak mengulangi kejahatan serupa.

“Saya meminta masukan dan saran dari ketua dan pengurus DAD Kabupaten Sanggau. Juga apabila ada permasalahan atau kasus, agar segera dikomunikasikan supaya cepat kami respon,” ucapnya.

Yohanes Ontot menegaskan bahwa semua lembaga dan perangkat adat merupakan kekuatan dalam membangunan masyarakat dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan dalam tatanan kehidupan.

"DAD Kabupaten Sanggau telah tertata baik jika dibandingkan dengan kabupaten lain. Masyarakat adatnya tidak begitu sulit berkoordinasi dalam melakukan tindakan hukum," sebutnya.

Menurutnya, penyebab meningkatnya pencurian sawit bisa disebabkan oleh banyak hal. "Harus kita pastikan apakah penyebabnya karena kecanduan narkoba atau tidak," tukasnya.

Kalau pencuri sawit beraksi karena desakan ekonomi, menurutnya, DAD siap membantu mencari penyelesaian secara RJ.

“Kita berharap kolaborasi antara polres dan DAD dalam menyelesaikan permasalahan dapat menciptakan kamtibmas. Pelanggaran kecil sebenarnya dapat diselesaikan dengan kearifan lokal," ucapnya.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :