https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Desember 2024, Nilai Tukar Petani Kalsel Naik 0,92 Persen

Desember 2024, Nilai Tukar Petani Kalsel Naik 0,92 Persen

Infografis by BPS


Banjarbaru, elaeis.co - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Desember 2024 sebesar 115,43. Terjadi kenaikan sebesar 0,92 persen dibandingkan NTP November 2024 yaitu sebesar 114,39.

Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, mengatakan, kenaikan NTP tersebut diperoleh berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 11 kabupaten di Kalimantan Selatan pada Desember 2024. “Angka ini menunjukkan petani mengalami kenaikan dalam hal perdagangan ketika tingkat rata-rata harga yang diterima (It) mengalami kenaikan yang lebih cepat dari pada tingkat rata-rata harga yang dibayar (Ib) untuk konsumsi rumah tangga dan biaya produksi terhadap tahun dasar atau NTP di atas 100,” jelasnya dalam keterangan resmi dikutip elaeis.co Jumat (3/1).

“It pada Desember 2024 naik sebesar 1,36 persen, sementara Ib hanya naik sebesar 0,44 persen,” tambahnya.

Kenaikan NTP Desember 2024 juga dipengaruhi oleh naiknya NTP pada tiga subsektor penyusunnya. Yaitu subsektor tanaman hortikultura, subsektor tanaman perkebunan rakyat, dan subsektor perikanan yang masing-masing naik sebesar 2,73 persen; 2,08 persen; dan 1,20 persen. Komoditas pendorong naiknya indeks ketiga subsektor ini yakni kelompok sayur-sayuran (khususnya pada komoditas terong, sawi hijau, tomat, cabai merah, kacang panjang, dan beberapa komoditas lainnya), kelompok tanaman buah-buahan (khususnya pada komoditas durian, semangka, dan jeruk), karet dan kelapa sawit, serta kelompok perikanan tangkap dan perikanan budidaya.

“Peningkatan It disebabkan permintaan yang tinggi terutama pada subsektor tanaman perkebunan,” jelasnya.

Sementara subsektor tanaman pangan dan subsektor peternakan mengalami penurunan nilai NTP sebesar -0,25 persen. Hal ini terjadi karena kenaikan Ib lebih besar daripada kenaikan It. It hanya naik sebesar 0,25 persen sementara Ib naik sebesar 0,50 persen. “Kenaikan Ib disebabkan oleh naiknya harga-harga pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau,” jelasnya.

Pada Desember 2024 juga terjadi penurunan NTP subsektor peternakan sebesar -0,40 persen. Hal ini terjadi karena It turun 0,27 persen sementara Ib naik sebesar 0,13 persen. Penurunan disebabkan oleh turunnya It di hampir seluruh kelompok penyusunnya, yaitu pada kelompok ternak besar (komoditas sapi potong), kelompok unggas (komoditas ayam ras pedaging), serta kelompok hasil-hasil ternak/unggas (komoditas telur itik/bebek dan telur ayam kampung/buras).

Dia melanjutkan, dari 5 provinsi di Pulau Kalimantan, NTP tertinggi pada Desember 2024 dicatat Provinsi Kalimantan Barat sebesar 172,79 dan terendah di Provinsi Kalimantan Utara yaitu sebesar 114,82. Jika dilihat dari persentase perubahan NTP, seluruh provinsi mengalami kenaikan NTP. Kenaikan tertinggi terjadi di Kalimantan Barat sebesar 2,36 persen. Sementara provinsi lainnya mengalami kenaikan yang berkisar antara 0,36 sampai 1,93 persen. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :