Berita / Iptek /
Dengan AI, Uji Viabilitas Polen Sawit Selesai dalam Hitungan Detik
Mohammad Rifqi Nur Faroza. foto: Ist.
Jakarta, elaeis.co – Mahasiswa teknik elektro Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Mohammad Rifqi Nur Faroza, berhasil memanfaatkan
artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk menguji viabilitas polen kelapa sawit.
Inovasi ini berawal dari kesempatan yang ia dapat untuk magang di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) di Kota Medan, Sumatera Utara, melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Di PPKS, ia mendapatkan banyak pengetahuan mengenai kelapa sawit. Mulai dari pengembangannya hingga tantangannya.
Rifqi fokus menggarap bidang AI Developer untuk meningkatkan kualitas kelapa sawit. Ide ini muncul setelah adanya permasalahan efektivitas pengujian butir polen atau serbuk sari kelapa sawit di PPKS.
Faroza dan beberapa mahasiswa MBKM lantas membuat sebuah aplikasi yang dapat menguji viabilitas polen sehingga bisa diketahui kelayakan dan kualitasnya. Viabilitas adalah kemampuan atau daya hidup benih untuk tumbuh secara normal pada kondisi yang sesuai atau mendukung proses perkecambahan.
Aplikasi tersebut diberi nama Palm Oil Pollen Detector. Butir polen yang diperbesar melalui mikroskop dideteksi dengan aplikasi ini dan hasilnya menjelaskan apakah polen sudah masak dan siap menyerbuk kepala putik atau belum.
“Para peneliti sebelumnya menggunakan cara manual dalam menghitung viabilitas polen. Proses manual seperti itu membutuhkan waktu 1-2 jam untuk mendapatkan hasilnya. Dengan inovasi AI ini, proses ujinya dipercepat menjadi beberapa detik saja,” jelas Rifqi dalam keterangan resmi UMM.
Menurutnya, dibutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan dan beberapa kali percobaan untuk pembuatan aplikasi ini agar benar-benar akurat dan seperti yang diinginkan. "Inovasi ini dapat mempercepat produksi kelapa sawit dengan kualitas yang sangat baik," tukasnya.
Selain manfaat efisiensi bagi perusahaan, menurutnya, inovasi ini bisa menjadi referensi untuk memanfaatkan AI bagi penelitian lain di bidang sawit maupun sektor pertanian secara luas.
“Semoga ke depannya teknologi AI dapat dimplementasikan untuk memajukan pertanian di Indonesia,” tukasnya.







Komentar Via Facebook :