Pasir Pangaraian, elaeis.co - Aksi unjuk rasa yang dilakukan buruh bongkar muat Tandan Buah Segar (TBS) yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan (F SP-3) Desa Teluk Aur, Kabupaten Rokan Hulu, di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PT Karya Samo Mas (KSM) berakhir ricuh.

Para buruh emosi karena pihak satpam PKS PT KSM melarang mereka masuk ke dalam areal perusahaan. Sebelumnya, massa sudah bersabar hingga berjam-jam menunggu kedatangan pihak perusahaan, namun yang ditunggu tidak kunjung menemui massa aksi.

Gesekan bermula dari aksi saling dorong antara kedua belah pihak. Massa makin marah karena tenda yang dipasang oleh anggota F SP-3 di depan PKS PT KSM dicopot oleh satpam.

Sekretaris KSPSI Rokan Hulu, Bataruddin Hasibuan, mengaku kesal dengan sikap pimpinan PT KSM karena tidak kunjung menjumpai anggota F SP-3 yang melakukan aksi tersebut.

"PKS ditutup dan security-nya disuruh mengusir dan mencabut tenda yang kami buat. Tentu kami marah," katanya.

Dia dan anggota PUK F SP-3 mengancam tidak akan pulang sebelum pihak perusahaan menemui mereka. "Dan PUK F SP-3 harus dipekerjakan sesuai dengan kesepakatan kerja yang pernah dikeluarkan PT KSM," katanya.

Menurutnya, buruh F SP-3 berhak bekerja di PKS PT KSM sebagai buruh bongkar muat TBS dengan alasan sudah punya kesepakatan kerja bersama (KKB) sejak tahun 2013.