Berita / Sumatera /
Demi Sawit Berkelanjutan, 123 Petani Swadaya Sumsel Ikut Pelatihan ISPO
Pelatihan petani sawit di Sumsel. Foto: ist.
Palembang, elaeis.co – Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit (SDM PKS). Salah satunya dengan menyelenggarakan Pelatihan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) Batch II.
Kegiatan pelatihan ini merupakan hasil kerja sama strategis dengan PT Forestcitra Sejahtera (Mutu Institute) dan digelar di Palembang, Sumatera Selatan (sumsel).
Pelatihan ini diikuti 123 petani kelapa sawit swadaya dari seluruh penjuru Sumsel. Materi yang diajarkan mencakup prinsip-prinsip ISPO, kelembagaan petani, pengelolaan lingkungan, dan praktik agronomi yang baik. Seluruh materi disampaikan secara komunikatif dan mudah dipahami, membuat para petani antusias mengikuti setiap sesinya.
Direktur PT Forestcitra Sejahtera, Wahyu Riyadi SSi MM, menekankan bahwa pelatihan ini adalah kesempatan besar bagi para petani. “Ini adalah peluang langsung yang diberikan oleh Kementerian Perkebunan dan BPDP. Jadi, jangan disia-siakan,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip Senin (11/8).
Ia menambahkan, pelatihan ini bertujuan untuk membuktikan kepada dunia bahwa kelapa sawit Indonesia dikelola secara bertanggung jawab dan ramah lingkungan.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, Agus Darwa MSi, juga memberikan sambutan motivatif. Ia mengapresiasi Mutu Institute yang aktif mendukung pengembangan sumber daya manusia di sektor perkebunan.
Dia menyebutkan, Sumatera Selatan menempati peringkat ketiga sebagai daerah perkebunan kelapa sawit terbesar di Sumatera, dan peringkat kelima secara nasional.
“Ini adalah potensi besar yang harus kita kelola dengan baik agar ekspor kelapa sawit kita semakin meningkat dan mampu menembus pasar dunia,” ungkapnya.
Di hari keempat, para peserta melakukan praktik lapang untuk meninjau langsung implementasi ISPO. Di sana, mereka berdiskusi dengan pengurus koperasi dan mendapatkan inspirasi praktis yang bisa diterapkan di kebun masing-masing. “Pelatihan ini tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga relevan dengan kehidupan sehari-hari petani sawit,” pungkasnya.







Komentar Via Facebook :