Berita / Pojok /
Daun Sawit Keriting dan Melipat Seperti Keris? Waspadai Tanda Kekurangan Boron
Ilustrasi
Jakarta, elaeis.co – Daun kelapa sawit tampak keriting, ujungnya melipat seperti keris, dan buahnya gugur sebelum matang? Hati-hati, itu bisa jadi tanda tanamanmu sedang kekurangan unsur hara penting yaitu boron.
Petani sawit mungkin pernah menemui gejala aneh pada tanamannya yaitu daun yang keriting, ujungnya melipat seperti mata pancing, atau bahkan menyerupai bentuk keris.
Jika itu terjadi, bisa jadi tanaman kelapa sawit sedang mengalami kekurangan unsur hara boron, kondisi yang kerap luput dari perhatian, padahal berpengaruh besar terhadap produktivitas kebun.
Menurut Partnership Support Analyst Astra Agro Lestari, Trivenia Nindyasari, boron memiliki peran penting dalam proses pembungaan dan pembentukan buah kelapa sawit. Unsur mikro ini membantu perkembangan sel baru, menyeimbangkan nutrisi tanaman, serta meningkatkan laju fotosintesis.
“Kalau tanaman sawit kekurangan boron, dampaknya bisa sangat besar terhadap hasil panen,” ujar Nindy dalam webinar Agro Talk yang digelar Astra Agro Lestari, Kamis (23/10).
Kekurangan boron atau defisiensi boron, kata Nindy, sering ditemukan di lahan berpasir dan gambut, dua jenis tanah yang memang miskin unsur hara.
Pada fase pembungaan dan pembentukan buah, defisiensi boron dapat meningkatkan aktivitas enzim AIA-Oxidase yang menurunkan kadar hormon asam indol asetat (IAA). Akibatnya, pertumbuhan dan perkembangan buah menjadi terhambat, bahkan menurunkan kualitas tandan buah segar.
Selain faktor alami tanah, ketidakseimbangan pemupukan juga bisa menjadi penyebab. Tanah dengan kadar nitrogen terlalu tinggi dapat menekan penyerapan boron oleh akar tanaman. “Ketika nitrogen di tanah terlalu tinggi, boron jadi nggak bisa terserap dengan baik. Jadi, unsur ini saling berlawanan kalau tidak diatur dosisnya,” jelas Nindy.
Untuk mengatasi hal ini, Nindy menyarankan petani melakukan pengaplikasian pupuk borat di sekitar pangkal batang tanaman. Tujuannya, menambah kadar boron sesuai rekomendasi kebutuhan hara. Selain itu, perlu juga dilakukan evaluasi terhadap dosis pupuk nitrogen agar keseimbangan unsur dalam tanah tetap terjaga.
“Solusinya, tambahkan pupuk borat sesuai dosis yang direkomendasikan dan evaluasi lagi penggunaan pupuk nitrogen supaya tidak berlebihan,” ujarnya menegaskan.
Kelapa sawit yang kekurangan boron umumnya menunjukkan gejala sejak dini lewat bentuk daun yang tidak normal dan buah yang mudah gugur sebelum matang.
Karena itu, petani perlu lebih jeli membaca tanda-tanda visual di lapangan. Dengan perawatan dan pemupukan yang seimbang, produktivitas sawit bisa tetap optimal tanpa harus kehilangan potensi panen akibat kekurangan hara penting seperti boron.







Komentar Via Facebook :