https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Dari Sertifikasi Berkelanjutan Hingga Produktivitas, Ketua POPSI Sampaikan Begini

Dari Sertifikasi Berkelanjutan Hingga Produktivitas, Ketua POPSI Sampaikan Begini

Ketua Umum Persatuan Organisasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (POPSI), Pahala Sibuea usai acara. (foto: elaeis/Juan)


Jambi, elaeis.co – Sampai saat ini tak sedikit petani yang masih belum paham jelas soal pentingnya sertifikasi berkelanjutan kelapa sawit produk dalam negeri yakni Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

Ketua POPSI, Pahala Sibuea mengakui hal ini. Menurut dia, sudah bukan hal biasa jika terdapat pertanyaan dari petani sawit, apa untungnya ISPO?

Soal itu Pahala berpandangan bahwa sertifikasi kelanjutan produk keluaran dalam negeri tersebut sangat penting, alasannya begini.

"Karena ini adalah program mandatory, dimana ini meng-counter isu-isu negatif di luar negeri dan berkaitan erat dengan pasar. Mau enggak mau kita harus melakukan sertifikasi, namanya mandatory wajib," kata Ketum POPSI Pahala Sibuea, Rabu 29 November 2023.

"Alhamdulillah Perpres 44 dan Permentan 38 tentang ISPO akan dibuat Perpres baru. Perpres ini, kami akan mengawalnya," ujar Sibuea menjawab soal regulasi yang mewajibkan ISPO.

Menurut Sibuea sosialisasi terkait urgensi ISPO ke depan akan dikawal pihaknya dengan modal bantuan dana dari BPDPKS.

Sementara untuk PSR, Pahala menyarankan kepada para kelembagaan petani agar bermitra. Mengingat sampai saat ini masih banyak yang menjual TBS ke tengkulak. "Nah makanya setelah PSR kita kalau bisa bermitra," ujarnya.

Kalau menurut Sibuea, soal mitra sudah diatur dalam regulasi yakni UU Nomor 39 tahun 2014. Dia pun menyarankan agar kelembagaan tani agar membuka komunikasi kepada pemerintah juga perusahaan untuk negosiasi bagaimana sistem kemitraan yang sama-sama menguntungkan.

Sementara untuk peningkatan produktivitas tanaman, Pahala menilai bahwa penggunaan pupuk kimia masih mendominasi di tingkat petani. Dirinya pun mengusulkan agar memulai memakai pupuk hayati atau organik.

"Mengenai peningkatan produktivitas kebun petani masih menggunakan pupuk kimia kebanyakan. Sehingga ini kan merusak kesehatan tanah, bagaimana agar kualitas tanah pulih makanya perlu penggunaan pupuk hayati, itu untuk memperbaiki kualitas tanah kita," katanya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :