https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Danantara Siap Biayai KEK Sawit, Targetkan Hilirisasi Industri Lebih Masif

Danantara Siap Biayai KEK Sawit, Targetkan Hilirisasi Industri Lebih Masif

Gedung Danantara. Dok.Istimewa


Jakarta, elaeis.co - Pemerintah terus mendorong hilirisasi minyak kelapa sawit (CPO) melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berbasis industri turunan. 

Dua kawasan yang menjadi fokus utama adalah KEK Sei Mangkei di Sumatera Utara dan KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kalimantan Timur, yang memiliki potensi besar untuk memperkuat industri hilir sawit di Indonesia.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin Manansang, menegaskan bahwa KEK berbasis CPO bisa berkembang pesat dengan dukungan pembiayaan Danantara. “Itu juga boleh didorong karena potensinya besar. Kan dia merupakan salah satu hilirisasi untuk CPO,” kata Rizal. Rabu (10/9). 

Rizal menambahkan, KEK yang memproduksi produk turunan CPO, seperti sabun dan oleokimia, memiliki peluang besar tumbuh jika didukung pembiayaan yang memadai. 

Dalam waktu dekat, pihaknya bersama Danantara dijadwalkan menggelar pertemuan untuk membahas besaran kebutuhan pendanaan di masing-masing KEK. “Danantara bisa mendorong KEK, paling tidak membantu dari sisi finansial. Fokusnya tetap di manufaktur,” jelas Rizal.

Langkah ini sejalan dengan arahan pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. 

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Prof. Rachmat Pambudy, menegaskan kelapa sawit menjadi komoditas strategis yang diharapkan mendukung transformasi ekonomi,pengembangan teknologi dan inovasi, serta industri padat karya berorientasi ekspor.

Peran Danantara menjadi penting dalam mempercepat pertumbuhan KEK sawit. Dukungan finansial diyakini dapat mendorong KEK Sei Mangkei dan MBTK tidak hanya memproduksi CPO, tapi juga produk turunan bernilai tambah tinggi, seperti oleokimia, biodiesel, dan sabun berbasis CPO. Strategi ini diharapkan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal.

Rizal menegaskan, sinergi antara KEK, pemerintah, dan Danantara menjadi katalis utama percepatan hilirisasi industri sawit. “KEK berbasis sawit ini peluangnya besar, apalagi kalau didukung pendanaan Danantara. Fokusnya tetap di manufaktur dan industri hilir, sehingga bisa meningkatkan nilai tambah CPO,” ujar Rizal.

Dengan dukungan finansial yang tepat, pemerintah optimistis hilirisasi sawit di Indonesia akan semakin masif, menciptakan nilai tambah ekonomi signifikan, memperkuat ketahanan industri nasional, dan membuka peluang kerja bagi masyarakat. 

KEK Sei Mangkei dan MBTK menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi pemerintah dan sektor pembiayaan dapat mendorong pertumbuhan industri berbasis sumber daya alam unggulan.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :