Berita / Nasional /
Dana PSR Naik hingga Persyaratan Disederhanakan, Begini Respon Petani
Ketua Bidang Hukum & Advokasi DPW Apkasindo Provinsi Jambi, Dermawan Harry Oetomo. (Ist)
Jambi, elaeis.co - Rapat Koordinasi Nasional Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan digelar pada Kamis (28/3) kemarin di Jakarta. Dimana dalam rapat tersebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartato mengungkapkan beberapa hasil rapat yang justru menjadi angin segar bagi petani kelapa sawit Indonesia.
Salah satunya yakni Menko Airlangga menyampaikan terkait rencana perubahan alokasi dana PSR. Dimana yang sebelumnya dana hibah itu sebesar Rp30 juta/Ha akan menjadi Rp60 juta/Ha. Rencananya regulasi ini akan direalisasikan pada Mei 2024 mendatang.
Kemudian syarat awal pengajuan program PSR juga disederhanakan. Dimana yang sebelumnya terdapat 6 persyaratan kini hanya 3 persyaratan yang harus dipenuhi oleh petani.
Ketua Bidang Hukum & Advokasi DPW Apkasindo Provinsi Jambi, Dermawan Harry Oetomo menilai langkah pemerintah soal PSR menjadi kabar gembira bagi para petani kelapa sawit di Indonesia. Sebab sebelumnya selain petani kesulitan dengan persyaratan yang rumit, juga dibebankan dengan dana hibah yang justru tidak mencukupi dalam peremajaan itu.
"Harapan dengan penyederhanaan ini maka tidak ada lagi perlakuan berbeda bagi petani yang mengajukan lewat jalur dinas maupun mitra. Kemudian juga terhindar dari kebijakan serta regulasi yang terkadang terkesan tidak rasional dan cerdas sehingga berbenturan di sana-sini yang pada intinya itu sebab-akibat dari kurang sinerginya sejumlah pemangku kepentingan," bebernya kepada elaeis.co, Jumat (29/3).
Pihaknya sendiri kata Harry menyambut baik atas keputusan Menteri Airlangga yang juga Ketua KOMRAH (Komite Pengarah). Dimana jika regulasi tersebut segera direalisasikan maka akan menjadi pemantik para peserta program PSR di 2024. Petani juga dapat didorong untuk melakukan pola tanam tumpang sari atau Intercropping Pattern yang bisa menopang sumber kebutuhan sehari-hari
"Tumpang sari juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi petani lain sehingga perekonomian juga akan semakin meningkat," paparnya.
Lanjut Harry, kenaikkan biaya di program PSR 2024 ini juga bisa mendorong percepatan pencapaian target luasan PSR sepanjang tahun ini. Sehingga produksi akan meningkat dan bahan baku untuk program biodiesel tersedia.
"Langkah ini juga dapat menekan tindakan petani sawit swadaya yang lakukan replanting individu karena pasti berdampak negatif nantinya. Pada prinsipnya dengan adanya informasi kenaikan dana untuk program PSR 2024 dipastikan menjadi semangat bagi seluruh pihak yang terkait di program PSR. Ini juga bukti keperpihakan pemerintah kepada petani kelapa sawit," tandasnya.







Komentar Via Facebook :