Berita / Sumatera /
Daerah Ini Punya Cara Agar Penimbun Migor tak Susupi OP
Asisten Pengembangan Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Muba, M Yusuf Amilin, saat meninjau pelaksanaan OP di salah satu desa di Muba. Foto: dok. Pemkab Muba
Sekayu, elaeis.co - Minyak goreng (migor) tiba-tiba jadi biang kehebohan di mana-mana. Selain mahal, migor juga langka.
Di Kabupaten Musi Banyuasin (muba), Sumatera Selatan, yang notabene salah satu penghasil sawit terbesar di Indonesia, situasi yang sama juga terjadi.
“Harga migor di pasaran Muba saat ini mulai Rp 20.000 sampai Rp 25.000 per liter. Itupun kadang barangnya langka," kata Asisten Pengembangan Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Muba, Drs H Yusuf Amilin, dalam keterangan resmi yang diterima elaeis.co, Jumat (11/3/2022).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muba, kata dia, akan terus melakukan operasi pasar (OP) migor dengan harga Rp 14.000 per liter sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Menteri Perdagangan M Lutfi.
Banyak sebab yang membuat migor langka, salah satunya kemungkinan adanya aksi penimbunan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Agar tidak disusupi dan dimanfaatkan penimbun, kata Yusuf, OP yang digelar akan diperketat dan diatur sedemikian rupa agar masyarakat bisa memperoleh migor secara teratur. Dengan demikian, para penimbun migor bisa dicegah dari aksi mengambil keuntungan sepihak.
"Kita atur supaya masyarakat mendapatkannya dan menghindari para penimbun. Caranya kita bagi ke setiap desa, kita jatah setiap desa di seluruh kecamatan,” kata Yusuf.
Pihaknya memastikan akan tetap menggelar OP di seluruh kecamatan yang ada di kabupaten yang dijuluki Bumi Serasan Sekate itu dengan menjual migor sesuai HET.







Komentar Via Facebook :