https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Daerah ini Dipilih Jadi Lokasi Pelaksanaan Proyek FOLUR

Daerah ini Dipilih Jadi Lokasi Pelaksanaan Proyek FOLUR

Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar (kanan) menerima kunjungan utusan pemerintah pusat terkait pelaksanaan Program FOLUR. foto: Prokopim Aceh Tengah


Takengon, elaeis.co - Bupati Aceh Tengah, Aceh, Drs Shabela Abubakar, menerima kunjungan Tim Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian (kementan), dan Badan PBB untuk Program Pembangunan (UNDP) dalam rangka membahas penguatan ketahanan pangan.

Ikut mendampingi bupati yakni Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Aceh Tengah, H Harun Manzola, dan Kadis Perkebunan, Sabrin.

Tim Kemenko yang hadir yakni Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Yuli Sri Wilanti, Kasub Bagian Koordinator Pemasaran Internasional Ditjenbun Kementan RI, M Fauzan Ridha, dan Technical Analyst UNDP Indonesia, Wiene Andriyana.

Yuli menyebutkan, kunjungan tersebut dalam rangka memacu beberapa agenda penting guna mengatasi tantangan global melalui peningkatan daya saing industri dan perluasan iklim investasi.

Selain itu juga sebagai upaya optimalisasi nilai tambah dalam negeri, hilirisasi untuk mendorong industrialisasi, peningkatan konektivitas wilayah, pemanfaatan bonus demografi, mitigasi pengaruh perubahan iklim, hingga penguatan sistem ketahanan pangan dan energi di Kabupaten Aceh Tengah.

"Penguatan ketahanan pangan melalui pembangunan sistem pangan yang terintegrasi dengan manajemen lansekap dilakukan oleh pemerintah dengan meluncurkan Proyek Food Systems, Land Use, and Restoration (FOLUR) Indonesia," jelasnya melalui keterangan resmi Prokopim Setkab Aceh Tengah.

Proyek FOLUR diinisiasi dengan tujuan untuk mendukung transformasi sistem pangan global dengan mempromosikan lansekap yang berkelanjutan dan terintegrasi serta rantai nilai komoditas yang efisien.

Menurutnya, Proyek FOLUR diharapkan mampu menciptakan model keberlanjutan rantai nilai pada 4 komoditas yang ditargetkan, yakni padi, kelapa sawit, kopi, dan kakao, melalui penerapan lansekap tata guna lahan yang komprehensif dengan memperhatikan konservasi keanekaragaman hayati, perubahan iklim, restorasi, dan degradasi lahan.

“Proyek FOLUR ini juga diharapkan dapat memberikan dukungan dan kontribusi yang nyata terhadap pengelolaan lansekap terpadu. Yaitu dengan memulihkan fungsi hutan, mengembalikan tingkat keragaman hayati, dan upaya implementasi budidaya pertanian sesuai GAP yang semuanya dilakukan untuk memastikan sistem pangan di Indonesia dapat berkelanjutan dengan baik,” paparnya.

Shabela sendiri mengaku sangat mendukung pelaksanaan Proyek FOLUR di daerah tersebut. Dia berkomitmen akan menggerakkan seluruh stakeholder yang ada di Aceh Tengah untuk ikut serta dalam mendorong pengelolaan sistem ketahanan pangan secara berkelanjutan sehingga dapat memberikan dampak konkret bagi perekonomian nasional utamanya bagi Kabupaten Aceh Tengah sendiri.

“Kabupaten Aceh Tengah mempunyai potensi yang luar biasa. Selain ketersediaan lahan yang luas dan subur, letak geografis juga sangat strategis,” ujarnya.

“Kami akan mengajak lembaga terkait, sektor swasta, perguruan tinggi, lembaga swadaya, serta petani, untuk bersatu, bersinergi, membangun, dan mengelola sistem pangan secara berkelanjutan untuk mendukung upaya-upaya pemulihan ekonomi baik di tingkat daerah dan juga nasional,” tambahnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :