Berita / Sumatera /
Daerah ini Butuh Lebih Banyak Eksportir Produk Sawit
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal. Foto: Sangun/elaeis.co
Bengkulu, elaeis.co - Ekspor produk sawit dari Provinsi Bengkulu masih sangat minim. Nilai penjualannya juga belum bisa mengimbangi hasil tambang.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat selama 2022 ini ekspor produk sawit dari Bengkulu baru berupa cangkang.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal mengatakan, nilai ekspor cangkang kelapa sawit tercatat hanya sebesar US$ 829 ribu. Jauh lebih rendah dibanding nilai ekspor batu bara yang tercatat mencapai US$ 147 juta.
"Padahal kalau bisa mengekspor minyak sawit atau CPO, nilainya pasti akan semakin tinggi. Di sinilah dibutuhkan upaya bersama, termasuk pihak pemerintah daerah, agar komoditas turunan kelapa sawit lainnya bisa diekspor langsung dari Bengkulu," kata Win, kemarin.
Menurutnya, masih minimnya ekspor produk turunan kelapa sawit disebabkan belum banyaknya eksportir di Bengkulu. Padahal Bengkulu bisa melakukan ekspor CPO secara mandiri tanpa harus melalui provinsi lain.
"Kita sebenarnya bisa ekspor CPO lewat pelabuhan di Bengkulu. Tapi karena belum ada eksportirnya, makanya tidak ada yang mengekspor CPO dari Bengkulu," sebutnya.
"Selain CPO, produk turunan dari kelapa sawit lainnya seperti bungkil atau inti sawit juga bisa diekspor dari Bengkulu. Tapi belum ada dilakukan, padahal pasokan bungkil sawit cukup banyak," ujarnya.
Win berharap kegiatan ekspor komoditas turunan kelapa sawit bisa ditingkatkan sehingga berdampak pada peningkatan neraca perdagangan di Bengkulu.
"Kita berharap makin banyak ekspor produk turunan kelapa sawit. Tidak hanya cangkang, tapi juga produk yang lainnya," tutupnya.







Komentar Via Facebook :