https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Curah Hujan Tinggi Bikin Pupuk Sia-sia? Coba Slow Release, Hasilnya Beda!

Curah Hujan Tinggi Bikin Pupuk Sia-sia? Coba Slow Release, Hasilnya Beda!


Jakarta, elaeis.co - Curah hujan yang makin sulit diprediksi belakangan ini bikin banyak petani sawit merasa pupuk yang diberikan seperti terbuang percuma. 

Sudah keluar biaya, sudah capek menyebar pupuk, tapi tanaman tetap kurang bertenaga dan produksi tandan buah segar (TBS) stagnan. Bukan rahasia lagi, hujan deras setelah pemupukan sering membuat pupuk hanyut sebelum sempat diserap akar.

Dilansir dari laman Facebook Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), salah satu tantangan terbesar dalam pemupukan saat ini adalah perubahan iklim yang membuat jadwal pemupukan tidak lagi bisa mengandalkan pola lama. 

Saat musim hujan berkepanjangan, pupuk mudah larut dan turun ke lapisan tanah yang tidak terjangkau perakaran. Unsur hara seperti Nitrogen (N), Kalium (K), dan Magnesium (Mg) bisa hilang hingga 30–50% akibat pencucian. Akibatnya, tanaman tidak mendapat pasokan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan.

Salah satu solusi yang disorot PPKS adalah penggunaan pupuk slow release atau pupuk lepas terkendali. Berbeda dengan pupuk konvensional yang langsung melepas nutrisi setelah ditebar, slow release memiliki teknologi pelepasan bertahap. 

Nutrisi dilepas sedikit demi sedikit sesuai kebutuhan tanaman dalam jangka waktu lebih panjang. Dengan begitu, pupuk tidak langsung habis larut oleh hujan dan tetap tersedia saat tanah kering.

Cara kerja slow release ini membuat tanaman sawit mendapatkan “asupan” nutrisi secara stabil meski cuaca berubah-ubah. 

Selain itu, frekuensi pemupukan bisa dikurangi sehingga petani bisa lebih efisien dalam penggunaan tenaga kerja dan biaya operasional. Slow release juga membantu menjaga pertumbuhan pelepah, perakaran, dan pembentukan bunga betina yang sangat berpengaruh terhadap produksi TBS.

Kini, makin banyak kebun mulai mencampurkan pupuk slow release ke dalam program pemupukannya, terutama di daerah yang curah hujannya tinggi. Meski harganya sedikit lebih mahal dibanding pupuk biasa, manfaat jangka panjangnya dianggap sepadan karena hasil tanaman lebih stabil.

Pemupukan yang tepat di era cuaca ekstrem tidak cukup hanya “tepat dosis dan tepat waktu”. Butuh juga teknologi yang mampu menjaga nutrisi tetap berada di zona akar lebih lama. Slow release memberi opsi baru bagi petani sawit untuk menjaga pupuk tidak sia-sia dan hasil panen tetap jalan, meski hujan tak bisa ditebak.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :