Berita / Sumatera /
Cuaca Ganggu Aktivitas di Pelabuhan Pulau Baai
Atrean truk di depan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. foto: ist.
Bengkulu, elaeis.co - Buruknya cuaca beberapa hari terakhir menyebabkan kapal tongkang tidak bisa merapat ke Pelabuhan Nusantara di kawasan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Akibatnya banyak truk pengangkut cangkang sawit dan batu bara tidak bisa mengantar muatan ke atas tongkang.
Eksportir Cangkang Sawit di Bengkulu, Ali Akbar mengatakan, cuaca buruk sudah berlangsung di Kota Bengkulu sejak senin 23 Januari 2023 lalu. Saat ini sejumlah truk pengangkut cangkang kelapa sawit dan batu bara terpaksa mengantre panjang di depan pelabuhan.
"Sampai kemarin masih banyak truk pengangkut cangkang sawit dan batu bara tidak bisa memasukkan muatan ke kapal tongkang karena kapal tidak bisa sandar akibat cuaca ekstrim," kata Ali, kemarin (26/1).
"Syukurlah sekarang kapal tongkang sudah bisa merapat ke pelabuhan, truk pengangkut cangkang sawit dan batu bara sudah bisa masuk," katanya.
Karena sempat tertunda beberapa hari, maka pengangkutan cangkang dilakukan lebih banyak agar ekspor bisa dilakukan lebih cepat. "Per hari bisa sebanyak kurang lebih 200 ton cangkang sawit dimuat ke kapal tongkang," sebutnya.
"Untuk saat ini tidak ada kendala lagi, tapi kita tidak bisa memprediksi cuaca. Kalau cuaca menjadi buruk lagi, bisa-bisa aktifitas muat cangkang sawit atau batu bara akan terhambat lagi," ujarnya.
Dia memohon Pemprov Bengkulu khususnya Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Dinas Perhubungan agar mengatur jadwal pengiriman batu bara oleh truk. Jika tidak diatur, maka akan banyak angkutan truk batu bara yang antre di pelabuhan.
"Senin (23/1) lalu antrean truk batu bara panjangnya hingga 4 kilometer. Makanya kita minta ada jadwal untuk angkutan truk batu bara. Kalau tidak, cangkang sawit bisa tertunda pengirimannya akibat panjangnya antrean masuk pelabuhan. Padahal akhir bulan ini harus mengirim sebanyak 10 ribu ton ke Thailand," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Provinsi Bengkulu, Mulyani mengatakan, pihaknya telah menemui Asosiasi Pengusaha Batu Bara (APBB) Provinsi Bengkulu dan meminta untuk menghentikan sementara pengangkutan batu bara dari Kabupaten Bengkulu Utara.
"Itu dilakukan agar tidak ada antrean panjang lagi yang terjadi di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu," tutupnya.







Komentar Via Facebook :