Berita / Nusantara /
CPO Bakal Banjir Orderan Gara-gara Cuaca Ekstrem, Harga Diprediksi Meroket
Ilustrasi-petani kelapa sawit di Kabupaten Siak, Riau. (Sahril/Elaeis)
Pekanbaru, elaeis.co - Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Defris Hatmaja menyebutkan, harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) naik tipis di sesi awal perdagangan, setelah pada awal pekan ini Bursa Malaysia Excchange Derivatives ditutup untuk memperingati Hari Raya Festival Diwali.
Meskipun hanya naik tipis, namun kondisi ini mempengaruhi harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, yang juga ikut terkerek naik.
"Mengacu pada Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan menguat tipis 0,29% ke MYR 4.113 per ton," katanya, Selasa (1/11).
Kenaikan harga CPO, kata Defris, tampaknya disebabkan oleh selisih harga CPO yang lebih murah dibandingkan dengan minyak saingan. Ditambah lagi adanya potensi produksi CPO terganggu karena cuaca ekstrem.
"Selisih harga yang cukup besar tersebut diprediksikan akan meningkatkan permintaan pada CPO, sehingga harga CPO dapat naik lagi ke depannya. Permintaan beralih ke minyak sawit dari minyak nabati lainnya, sangat mungkin harga minyak sawit akan bergerak lebih tinggi," tambahnya.
Apalagi, lanjut Defris, tahun ini diprediksikan bahwa produksi CPO akan kembali terhambat karena cuaca ekstrem. Banjir dan hujan lebat membuat para pekerja sulit memanen tanaman kelapa sawit dan memindahkan tandan buah segar ke pabrik untuk diproses.







Komentar Via Facebook :