Berita / Serba-Serbi /
Cicilan ke Bank Seret Karena TBS Murah, ini Harapan Petani
Ilustrasi
Bengkulu, elaeis.co - Rendahnya harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Bengkulu berdampak terhadap kelancaran pembayaran cicilan pinjaman di bank.
Saat ini harga resmi pemerintah hanya Rp 1.822,45/kg. Petani swadaya yang tidak bermitra dengan perusahaan akan mendapatkan harga jauh di bawah itu.
Seorang petani sawit di Bengkulu Utara, Sutarto mengatakan, rendahnya harga di tingkat petani menyebabkan keuntungan dari hasil panen sangat sedikit. Sebab biaya operasional seperti untuk tenaga kerja dan pupuk sangat tinggi.
"Harga TBS turun, pendapatan otomatis turun. Dan petani sawit yang punya kredit di bank pasti pusing," katanya, kemarin.
Dia mengaku termasuk yang kesulitan membayar cicilan kredit saat ini. "Kami berharap ada solusi yang dapat membantu kami menghadapi tantangan ini," katanya.
Ia mengaku telah melakukan pertemuan dengan pihak bank untuk membahas kemungkinan restrukturisasi pinjaman atau perpanjangan jangka waktu pembayaran.
"Agar dapat mengurangi beban pembayaran dalam situasi harga TBS yang rendah. Kalau tidak begitu, cukup sulit membayar cicilan," tuturnya.
Direktur Bank Bengkulu, Ahmad Irfan mengakui seretnya cicilan kredit petani sawit di tengah rendahnya harga TBS.
"Kami memahami kesulitan yang dihadapi oleh petani, kami akan diskusi dengan mereka untuk mencari solusi terbaik," katanya.
Bupati Bengkulu Utara, Ir Mian, juga berencana mengadakan pertemuan dengan petani sawit dan bank kreditur membahas upaya pengurangan beban pembayaran pinjaman.
"Kami akan bantu mencari solusi yang dapat membantu petani dalam menghadapi tantangan ekonomi ini. Restrukturisasi pinjaman dan upaya peningkatan pendapatan petani menjadi langkah-langkah yang sedang dipertimbangkan untuk membantu meringankan beban petani sawit," tutupnya.







Komentar Via Facebook :