https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Bibit Topaz Asian Agri

Cerita Persilangan 32 Tahun Silam

Cerita Persilangan 32 Tahun Silam

Head of Plant Breeding Asian Agri, Yopy Dedywiryanto saat menceritakan ihwal keunggulan bibit Topaz. foto: dok. Asian Agri


Pekanbaru, elaeis.co - Bisa jadi banyak orang bertanya kenapa bibit kelapa sawit Topaz besutan perusahaan raksasa Asian Agri bisa seunggul itu. Porduksinya moncer dan tahan Ganoderma. 

Tapi sejak kemarin, pertanyaan itu kayaknya sudah terjawab. 

Sebab pada acara halalbihalal bersama Insan Pers Riau di Swiss-Bellinn Hotel Pekanbaru di kawasan jalan Soekarno-Hatta itu, Head of Plant Breeding Asian Agri, Yopy Dedywiryanto cerita panjang soal Topaz itu. 

Ini tak lepas dari kisah 32 tahun lalu. Waktu itu Asian Agri menyeleksi dan terus menyilangkan indukan Dura dan Pisifera terpilih dari Costa Rica (gen-1). 

Lalu pada 1996-1998, fasilitas Oil Palm Research Station (OPRS) Asian Agri memulai penanaman indukan Dura dan Pisifera terpilih di kebun benih Topaz di kawasan Petapahan Kabupaten Kampar, Riau. Sembari begitu, uji persilangan generasi satu DxP juga dilakukan. 

"Jadi, bibit Topaz ini telah melewati hasil penelitian intensif selama puluhan tahun di fasilitas kami," terangnya. 

Baca juga: Kecantol Topaz

Oleh keuletan selama puluhan tahun itu lah kemudian OPRS Topaz berhasil memperoleh izin pelepasan Varietas Topaz 1, 2, 3, dan 4 pada 16 Januari 2004 lewat Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia. 

Walau sudah punya empat varietas, Asian Agri tetap dan terus berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan. 

Dengan pengujian persilangan generasi dua yang intensif, Topaz hanya memproduksi persilangan-persilangan yang teruji dan terbukti memiliki potensi produksi 24 ton Tandan Buah Segar (TBS) per hektar pada Tanaman Menghasilkan (TM) 1. 

Menjadi rata-rata 38 Ton TBS per hektar pada TM3 sampai dengan TM6 dengan potensi Oil Extraction Rate (OER).

Jadi kata Yopi, lantaran Topaz telah terbukti dan teruji, telah sepatutnya menjadi andalan para petani kelapa sawit. 

Topaz tidak hanya unggul pada kuantitas produksi, tapi juga tahan terhadap penyakit Ganoderma. "Ketahanan ini telah dibuktikan dengan diperolehnya izin pelepasan Varietas Topaz GT oleh OPRS Topaz pada tanggal 1 Februari 2019 sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia," terangnya.

Yopy pun mengingatkan, tidak ada perbedaan produksi TBS maupun kandungan minyak antara buah hijau (Virescens) dan buah hitam (Nigrescens)

"Perbedaan kandungan minyak akan terjadi bila kriteria panen buah hijau hanya berdasarkan perubahan warna dan bukan berdasarkan jumlah brondolan jatuh di piringan," tegasnya. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :