Berita / Nusantara /
Cerita Miris Petani Sawit di Batas Malaysia
Kades Janting , Yohanes Entelang (kiri) dan Arifin (kanan). foto: agus
Kapuas Hulu, elaeis.co - Wajah lelaki 74 tahun itu nampak murung saat cerita bahwa sampai hari ini Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang ada di Kapuas Hulu belum mau menerima Tandan Buah Segar (TBS) petani sawit mandiri. Padahal di sana ada tiga PKS; Seriang Mill, Batu Ampar dan Belian.
"Sebelumnya saya sudah dapat kabar kalau Dinas Perkebunan Kapuas Hulu sudah memfasilitasi kerjasama petani mandiri dengan PKS Seriang Mil, tapi enggak tahu nasibnya seperti apa sekarang," kata Arifin sambil memandang wajah Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Kalimantan Barat (Kalbar), Indra Rustandi yang kebetulan berkunjung ke Kapuas Hulu, kemarin.
Indra tidak datang sendirian, dia ditemani oleh Wakil Sekretaris DPW Apkasindo Kalbar, Agus Kuswara, A.Md dan Wakil Bendahara II DPW Apkasindo Kalbar, Idrus Salam, SE.
Arifin sendiri, selain petani kelapa sawit, dia juga Wakil Ketua III DPD Apkasindo Kapuas Hulu. "Lantaran tak menerima TBS petani mandiri, mau tak mau TBS itu dikirim ke kabupaten tetangga, Sintang. Alhasil, ongkos kirim sangat memberatkan," tambahnya.
Tak heran kalau berurusan dengan kabupaten tetangga itu sangat memberatkan. Sebab jarak tempuh tercepat ke PKS yang dituju, minimal 10 jam. "Kalau kita dari arah Putusibau malah butuh waktu 12 jam. Dari Nanga Silat 10 jam," Arifin merinci.
Kepala Desa Janting Kecamatan Badau Kabupaten Kapuas Hulu, Yohanes Entelang mengamini apa yang dibilang Arifin.
Lelaki 45 ini kemudian cerita kalau luas kebun kelapa sawit mandiri di kecamatan Badau dan Kecamatan Tinting Seligi ada sekitar 130 hektar.
"Tahun tanam kebun yang tergabung dalam Kelompok Tani Kelumpuh Janting Jaya Maju ini antara 2012-2015. Hasil panen kebun ini sekitar 25 ton - 30 ton per bulan," Yohanes merinci.
Sama seperti Arifin, Yohanes sangat berharap supaya Dinas Perkebunan Kabupaten Kapuas Hulu mempercepat proses kerjasama antara pabrik dan petani mandiri.
Melalui pesan whatsapp kemarin, Kabid Perkebunan Dinas Perkebunan Kapuas Hulu, Paskalis Shap mengatakan bahwa sampai sekarang PT. BTS belum memberikan laporan terkait kerjasama dengan Poktan.
"Tapi waktu rapat indek 'K' pekan lalu, saya sudah singgung soal kerjasama itu. Dan terkait perkembangan uji rendemen juga belum ada laporan," ujarnya.
Laporan: Agus Kuswara-Idrus Salam (Kapuas Hulu)







Komentar Via Facebook :