Berita / Nasional /
Cegah Ledakan Hama Penyakit, Petani Diminta Bijak Gunakan Herbisida dan Pestisida
Sawit disemprot dengan pestisida untuk mengendalikan hama. foto: PTPN 4
Jakarta, elaeis.co - Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian mengingatkan petani untuk tidak menggunakan herbisida dan pestisida secara berlebihan. Pasalnya, penggunaan racun yang berlebihan bisa membuat ledakan hama dan penyakit.
Direktur Perlindungan Hortikultura, Dr Jekvy Hendra menjelaskan, penggunaan herbisida dan pestisida yang tidak bijak bisa menyebabkan ledakan (outbreak) hama dan penyakit. "Ledakan hama penyakit itu terjadi dengan berbagai macam faktor. Pertama, ketidaksesuaian lingkungan yang sudah ada. Kedua, dari varietas yang digunakan. Ketiga, penggunaan herbisida dan pestisida yang berlebih," paparnya dalam pernyataan resmi dikutip Senin (11/12).
Jekvy mengatakan, penggunaan pestisida yang berlebihan masih sering terjadi di lahan-lahan pertanian. Alih-alih mencegah hama dan penyakit, penggunaan berlebihan bahan kimia ini justru memicu munculnya beraneka macam hama dan penyakit.
“Ini yang banyak terjadi. Jadi, ada orang yang menggunakan herbisida dan pestisida berlebihan yang kemudian memunculkan banyak-banyak hama dan penyakit yang beraneka macam di lapangan,” sebutnya.
Di beberapa kasus saat lonjakan hama dan penyakit, terkadang petani menggunakan tiga hingga empat pestisida. Masalahnya, jenis yang petani gunakan tersebut bahan aktifnya sama semua.
“Jenisnya metil, metil aja semua. Sehingga, serangga yang mempunyai kelemahan di bagian kepala akan berubah bentuknya mempunyai ketahanan di bagian kepala dan kelemahan di bagian perutnya. Jadi, pemakaian seperti itu menghancurkan semuanya, bukan hanya serangganya,” imbuhnya.
Diketahui bahwa lonjakan hama dan penyakit umumnya terjadi saat pergantian musim, yaitu antara musim kemarau dan musim hujan atau antara musim hujan dan musim kemarau. Patogen yang menyerang tanaman pada masing-masing musim ini pun sangat spesifik. Saat musim kemarau lebih banyak serangan hama dan saat musim hujan lebih banyak serangan penyakit.
“Yang membedakan antara hama dan penyakit adalah, kalau hama lebih banyak dari jenis hewan seperti serangga. Kalau penyakit adanya serangan seperti jamur, bakteri, dan nematoda,” jelasnya.
Sebagai upaya untuk mengantisipasi ledakan hama dan penyakit, Kementan tengah mengembangkan mikroba-mikroba pengendalian hama penyakit yang bersifat ramah lingkungan.
“Kami membenahi Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) yang ada di setiap provinsi. LPHP ini kita jadikan sebagai pusat penyedia mikroba yang betul-betul sudah mempunyai dasar atau yang sudah terekomendasi,” pungkasnya.







Komentar Via Facebook :