Cegah Kecelakaan Kerja di Sektor Sawit, Doktor UI Ciptakan Modul Edukasi K3

Jakarta, elaeis.co – Sidang promosi doktor Yusef Dwi Jayadi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) mencuri perhatian publik. Lewat disertasi berjudul “Pengembangan Model Edukasi K3 sebagai Upaya Pencegahan Kejadian Kecelakaan Kerja dan Penyakit pada Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit”, Yusef resmi meraih gelar doktor dengan predikat cum laude dan IPK 3,90.

Disertasinya lahir dari keprihatinan terhadap tingginya angka kecelakaan dan penyakit kerja di sektor perkebunan sawit. Data tahun 2023 menunjukkan bahwa sektor ini menyumbang 60,5 persen kecelakaan kerja nasional, dengan kenaikan tahunan mencapai 18–20 persen. Dua penyebab utama adalah lemahnya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan rendahnya literasi K3 para pekerja.

Menjawab kondisi ini, Yusef merancang Model Edukasi K3 yang menggabungkan Modul Edukasi K3 dan pembentukan Kader Sawit. Modul tersebut dirancang sebagai panduan praktis penerapan K3 di lapangan, sedangkan Kader Sawit menjadi agen penyuluh di lingkungan kerja. Model ini telah didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Kementerian Hukum dan HAM.

Hasil implementasi model ini menunjukkan dampak signifikan. “Pengetahuan pekerja meningkat dari 38,68 menjadi 50,60, sikap dari 61,87 ke 68,13, dan perilaku dari 25,38 menjadi 30,53. Rata-rata peningkatan dalam kelompok intervensi tercatat 7,4 kali lebih tinggi dibanding kelompok kontrol. Lebih jauh, angka kecelakaan kerja turun drastis dari 66,7 persen menjadi hanya 10 persen, sementara penyakit kerja berkurang dari 43,3 persen ke 33,3 persen,” ungkapnya melalui keterangan resmi Humas UI dikutip Sabtu (12/7).

Tak hanya berhenti di akademik, Yusef yang kini menjabat sebagai Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Lamandau juga menerbitkan buku “Edukasi K3 Pekerja Perkebunan Kelapa Sawit” sebagai e-book nasional ber-ISBN. Ia juga mendorong pemerintah menetapkan K3 di sektor perkebunan sebagai prioritas nasional.

Ia merekomendasikan pembentukan unit khusus K3 di perusahaan, integrasi ke dalam program P2K3, serta pelatihan kader melalui Training of Trainer bersama Tim Ahli K3. “Edukasi K3 berbasis kaderisasi dan modul perlu dijalankan berkelanjutan demi membentuk budaya kerja yang lebih sehat dan aman di sektor strategis ini,” pungkasnya.