Bengkulu, elaeis.co - Seluruh angkutan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang beroperasi di Provinsi Bengkulu diminta mematuhi aturan beban yang telah ditetapkan. Ini untuk mencegah terulangnya insiden tergulingnya truk TBS sawit yang terjadi di Kabupaten Bengkulu Utara dan Seluma.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Supra Budi, menekankan pentingnya kepatuhan pengemudi dan pemilik angkutan terhadap aturan beban. Karena membawa muatan kelapa sawit melebihi ketentuan bisa membuat truk terguling.

"Truk TBS sawit harus beroperasi dalam batas beban yang telah ditetapkan. Membawa muatan melebihi aturan 8 ton berisiko membuat kendaraan terguling. Aturan ini harus dipatuhi untuk menjaga keselamatan pengemudi dan masyarakat sekitar," kata Agus, Jumat (20/10).

Baca juga: Kecelakaan Tunggal, Dua Truk Sawit Terguling di Dua Lokasi di Bengkulu

Pihaknya akan melakukan inspeksi ketat terhadap kendaraan angkutan TBS kelapa sawit dan menindak tegas yang membawa muatan melebihi kapasitas yang ditetapkan. "Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa aturan beban dijalankan dengan baik demi kebaikan bersama," tuturnya.

Ketua Aliansi Petani Kelapa Sawit Bengkulu, Edy Mashury, mendukung ketegasan pemerintah terkait aturan beban bagi truk sawit. "Selain untuk menjaga keselamatan pengemudi, pengaturan beban kendaraan juga bertujuan menjaga usia pakai jalan. Kehandalan infrastruktur harus dijaga bersama karena fungsinya sangat penting," tukasnya.

Seorang pengemudi angkutan TBS kelapa sawit, Arief Setiawan mengaku memahami risiko membawa muatan berlebih. Namun, katanya, terkadang para supir terpaksa mengangkut TBS sebanyak mungkin agar untungnya lebih banyak.

"Kami pun takut juga karena nyawa terancam kalau truk sampai terguling. Tapi kadang ditekan bos, disuruh mengangkut lebih banyak buah sawit," sebutnya.

"Sosialisasi dan pengawasan hendaknya ditingkatkan supaya aturan tentang muatan ini dilaksanakan dengan lebih baik," tambahnya.