Berita / Serba-Serbi /
Cegah Karhutla, PT SRL Siapkan Reward Ratusan Juta
Penandatanganan nota kesepahaman Desa Bebas Api oleh PT SRL dengan tiga desa di Kecamatan Rangsang. foto: ist.
Selat Panjang, elaeis.co - PT Sumatera Riang Lestari (SRL), perusahaan yang bergerak dalam sektor Hutan Tanaman Industri (HTI), melanjutkan komitmennya dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.
Komitmen tersebut dibuktikan dengan penandatanganan nota kesepahaman Desa Bebas Api (Free Fire Village) dengan Desa Penyagun, Wono Sari dan Teluk Samak, Kecamatan Rangsang, pada Rabu (18/12).
Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh manajemen PT SRL dan kepala desa terkait yang disaksikan Wakapolres Meranti, Kompol Dodi Zulkarnain Hasibuan, Kepala BPBD Kepulauan Meranti, Muhlisin, Kepala Dinas Perkimtan-LH, Syaiful Bahri, Camat dan Kapolsek Rangsang, perwakilan Danramil 02 Tebing Tinggi, serta BPD dari ketiga desa.
Fahmi Panjaitan, mewakili manajemen PT SRL menyebutkan, program ini bertujuan membangun kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya mencegah karhutla, sekaligus melibatkan mereka dalam menjaga kelestarian hutan di Pulau Rangsang.
"Kesepakatan tahap tiga ini berlangsung pada 1 Januari hingga 30 Maret 2025. Jika masing-masing desa mampu menjaga arealnya tidak terjadi kebakaran selama periode tersebut, maka akan mendapat reward masing-masing Rp 100 juta dalam bentuk infrastruktur dari SRL," sebutnya dalam siaran pers yang diterima elaeis.co, Jumat (20/12).
PT SRL memulai program Desa Bebas Api pada 2020 lalu. Sampai saat ini sudah tujuh desa yang dilibatkan dalam program Desa Bebas Api. "Alhamdulillah hasilnya sangat efektif dalam menekan kasus karhutla," ungkapnya.
Secara internal, perusahaan sudah dilengkapi dengan peralatan dan personil damkar yang memadai. Termasuk menara pantau, pos pantau, dan menara CCTV yang mampu menjangkau radius 35 km sampai dengan 40 km.
Kompol Dodi mengapresiasi program yang diinisiasi oleh PT SRL ini. Menurutnya, penanganan karhutla memang harus melibatkan banyak pihak. Selain itu program ini juga akan merubah kebiasaan masyarakat dalam membuka lahan. "Yang dulunya membakar, berubah dengan metode mekanis yang lebih ramah lingkungan," ujarnya.
"Kami juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi aktif PT SRL yang membantu pemadaman saat terjadi karhutla di Pulau Rangsang," sambungnya.
Sementara itu, Muhlisin, menyebutkan bahwa program seperti ini sangat membantu upaya pemerintah daerah dalam menjaga keberlanjutan ekosistem hutan di Kepulauan Meranti.
"Program ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan karhutla tidak bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi dan komitmen semua pihak," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :