Berita / Internasional /
Capek Nanjak 3 Hari, Akhirnya Harga CPO Tergelincir!
Ilustrasi-truk pengangkut TBS sawit. (Dok. Elaeis)
Jakarta, elaeis.co - Harga kontrak minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Derivatives tergelincir pada perdagangan Kamis (24/11) setelah tiga hari beruntun naik.
Seperti diwartakan Bernama, kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Desember 2022 anjlok 47 Ringgit menjadi 3.989 Ringgit Malaysia per ton.
Begitu juga dengan kontrak pengiriman Januari 2023 merosot 59 Ringgit menjadi 4.016 Ringgit Malaysia per ton. Februari 2023 juga turun 65 Ringgit menjadi 4.040 Ringgit Malaysia per ton.
Hal yang sama juga terjadi pada Maret 2023 turun 75 Ringgit menjadi 4.047 Ringgit Malaysia per ton, April 2023 turun 87 Ringgit menjadi 4.023 Ringgit Malaysia per ton, dan Mei 2023 juga turun 89 Ringgit menjadi 3.989 Ringgit Malaysia per ton.
"Kami menemukan level support di 3.800 Ringgit Malaysia per ton, dan resistance di 4.200 Ringgit Malaysia per ton," kata pedagang minyak sawit, David Ng.
Menurut David, turunnya harga CPO lantaran mengikuti kinerja pasar yang lemah. Tidak hanya itu, kuatnya nilai Ringgit terhadap Dolar AS juga membikin harga CPO tergelincir.
Pada Pukul 6 sore kemarin, nilai Ringgit Malaysia melesat (terapresiasi) sebesar 1,8 persen. Angka ini tertinggi dalam dua bulan terakhir versus Greenback setelah Datuk Sri Anwar Ibrahim dilantik sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia ke-10.
Bahkan, setalah adanya kepastian politik di Malaysia, presentase catatan lokal naik 815 poin menjadi 4,4910/5000 melawan penguatan Greenback 4,5725/5775 pada penutupan kontrak Rabu kemarin.







Komentar Via Facebook :