https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Buruh Terancam Kehilangan Mata Pencaharian

Buruh Terancam Kehilangan Mata Pencaharian

Kredit Foto: Sahril/Elaeis


Kukar, elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang terus menukik buka hanya berdampak pada petani saja, namun juga terhadap kehidupan tenaga kerja perkebunan. Saat ini tidak sedikit buruh yang ikut menjerit akibat harga TBS yang terus merosot tadi.

Seperti di wilayah Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) yang mayoritas kebun kelapa sawitnya diolah langsung oleh para petani atau swadaya. Saat ini buruh disana justru terancam kehilangan mata pencaharian. Lantaran petani banyak mengerjakan perawatan tidak lagi memakai tenaga para buruh tadi.

"Petani saat ini banyak melakukan perawatan sendiri. Karena tidak bisa membayar pekerja akibat harga TBS turun sampai saat ini," kata Ketua DPD Apkasindo Kutai Kartanegara (Kukar), Daru Widiyatmoko kepada elaeis.co, Senin (9/5).

Akibat rendahnya harga TBS tadi, petani juga terancam tidak dapat melakukan perawatan kebunnya seperti memupuk dan sebagainya. Sebab harga pupuk masih menjulang saat ini. Akibatnya tidak ada juga pekerjaan bagi para buruh tadi.

"Begitu seterusnya. Maka harga TBS sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan seluruh lini perkebunan kelapa sawit. Kalau sudah begitu maka akan bertambah lah pengangguran, dan ekonomi masyarakat akan semakin buruk," paparnya.

"Begitu juga dengan buruh yang bermitra dengan perusahaan, mereka juga terancam diberhentikan lantaran tidak ada namanya pengurangan upah," imbuhnya.

Kondisi ini yang menjadi harapan Daru diperhatikan pemerintah. Sebab, dampaknya sangat buruk jika larangan ekspor bahan baku dan minyak goreng masih terus diberlakukan.

Petani dan buruh tidak punya banyak pilihan. Bahkan juga mengancam kebun milik petani itu sendiri.

"Mau serendah apa pun, kelapa sawit harus di panen. Jika tidak maka akan menjadi penyakit bagi batang pohon kelapa sawit itu sendiri. Terus bagaimana kehidupan petani jika hasil produksi justru tidak ada harganya," tandasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :