Berita / Nasional /
Buruh Sawit di Indonesia Masih Terjebak Kemiskinan
 
                Ketua KSPSI Bengkulu, Aizan Dahlan. Istimewa
Bengkulu, elaeis.co - Meski Indonesia sudah merdeka selama 78 tahun, namun masih banyak buruh perkebunan kelapa sawit yang belum merdeka dari belenggu kemiskinan.
Mereka terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari dengan pendapatan yang minim. Saat ini, rata-rata penghasilan buruh perkebunan sawit di Bengkulu hanya sekitar Rp 2 juta per bulan, berada di bawah rata-rata Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang mencapai Rp 2,7 juta per bulan.
"Penghasilan yang layak masih menjadi tantangan besar bagi buruh perkebunan kelapa sawit di Bengkulu. Meskipun telah berjuang keras, banyak dari mereka tetap terjebak dalam lingkaran kemiskinan akibat pendapatan yang rendah," kata Ketua KSPSI Bengkulu, Aizan Dahlan, Jumat (18/8).
Menurutnya, para buruh perkebunan sawit masih menghadapi kenyataan pahit di tengah minimnya pendapatan. Meskipun industri kelapa sawit telah memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi Bengkulu, namun masih ada tentang karena industri ini belum berdampak pada semua sektor.
"Melihat kondisi ini, kami berusaha untuk memperjuangkan hak-hak buruh perkebunan kelapa sawit. Mereka menekankan perlunya perbaikan dalam hal upah yang adil dan kondisi kerja yang lebih manusiawi," tutur Aizan.
Pemerintah juga harus berperan dalam mengatasi masalah ini. Dengan memperkuat regulasi terkait upah dan kesejahteraan buruh, pemerintah dapat membantu meningkatkan kondisi hidup para buruh perkebunan kelapa sawit. Langkah-langkah konkret perlu diambil untuk mengangkat derajat sosial dan ekonomi para pekerja ini.
"Kami pikir pemerintah juga harus mengatasi masalah ini agar buruh di Bengkulu sejahtera," tuturnya.
Ia mengaku, walaupun Bengkulu terus mengalami kemajuan, namun masih ada tantangan nyata yang perlu diatasi untuk memastikan bahwa semua warganya merasakan manfaat dari kemajuan tersebut.
Diperlukan upaya bersama dari pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk mengakhiri ketidaksetaraan dalam hal pendapatan dan kesejahteraan, sehingga buruh perkebunan kelapa sawit dapat merdeka dari belenggu kemiskinan.
"Perlu adanya upaya bersama untuk mengatasi masalah ini, Indonesia sudah merdeka, buruh juga harus merdeka dari korporasi yang hanya fokus mencari laba tanpa memperdulikan kesejahteraan buruh," tutupnya.







Komentar Via Facebook :