Pontianak, elaeis.co - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong menjadi perkebunan sawit produktif mandiri. Ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian warga dan daerah.

Ajakan Fransiskus itu tentu mendapat sambutan hangat dari asosiasi petani kelapa sawit. Salah satunya Apkasindo Kalbar. 

Sekretaris Apkasindo Kalbar, Agus Kuswara mengatakan, jika dilihat dari kaca mata Apkasindo, tentu pihaknya mendukung ajakan tersebut. Namun apkasindo menekankan dalam pengembangan perkebunan sawit tersebut, petani harus menerapkan pola berkelanjutan.

"Ini langkah yang tepat untuk meningkat perekonomian warga. Namun tetap harus mengusung konsep sawit berkelanjutan. Seperti dengan memperhatikan tata ruang, lingkungan hidup, dan praktik-praktik agrikultur yang baik," ujarnya kepada elaeis.co, Senin (3/11).

Kemudian dalam pengelolaannya, petani diharapkan mendapat kemitraan. Mulai dari pemerintah, asosiasi dan terutama perusahaan kelapa sawit. Sehingga perkebunan kelapa sawit memberikan manfaat kepada petani dalam jangka panjang.

"Kita apresiasi Bapak Fransiskus dapat melihat potensi kebun sawit sebagai penggerak perekonomian masyarakat. Kami mendukung penuh upaya pemanfaatan lahan kosong menjadi lahan produktif melalui pengembangan sawit," terangnya.

Bukan hanya mendukung, pihaknya juga siap jika harus memberikan pelatihan teknis dan pendampingan terhadap petani. Agus menerangkan dengan kemitraan yang kuat antara petani, pemerintah daerah, Apkasindo, dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor kelapa sawit.

"Yang pasti tata kelola menjadi fokus utama dahulu. Misalnya kemitraan yang adil antara petani dengan perusahaan, serta jaminan harga TBS  yang layak," tegasnya.

Sementara Ketua Apkasindo Kalbar, Indra Rustandi menambahkan langkah tersebut perlu disosialisasikan dan perlu pendalaman terkait teknisnya. Pola berkelanjutan tentu pembangunan perlu menggunakan benih unggul dan lahan tidak dalam kawasan hutan.

"Sebenarnya kita sudah bergerak d Kapuas Hulu untuk mendampingi petani yang akan membangun kebun kelapa sawit. Saat ini yang menjadi tantangan juga minimnya PKS di wilayah itu. Artinya jika berjalan hasil kebun meningkat dan kebutuhan untuk penampung hasil kebun perlu di perbanyak. Artinya jangan hanya menanam saja yang menjadi fokus, tapi hilirisasinya juga," bebernya.