https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Bukan Cuma Buat Ekspor, Barantin Mau Sawit Jadi Penopang Pangan dan Energi RI

Bukan Cuma Buat Ekspor, Barantin Mau Sawit Jadi Penopang Pangan dan Energi RI

badan Karantina tengah memeriksa cangkang sawit untuk ekspor. foto/Barantin


Jakarta, elaeis.co – Barantin menegaskan, sawit tak lagi sebatas komoditas ekspor. Lewat riset dan kolaborasi lintas sektor, sawit disiapkan jadi penopang utama ketahanan pangan dan energi Indonesia.

Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat Manaor Panggabean, menegaskan komitmen lembaganya untuk mendukung pembangunan sawit berkelanjutan. 

Ia menilai, sawit bukan cuma komoditas ekspor andalan, tapi juga punya peran besar dalam menjaga ketahanan pangan dan energi nasional.

Pesan itu disampaikan Sahat dalam Talkshow Karantina Day 2025 bertajuk “Dari Karantina untuk Sawit Berkelanjutan: Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi Indonesia”, yang digelar di Jakarta, Jumat (24/10).

“Barantin sudah ada sejak 1877. Dulu dibentuk untuk mengatasi wabah karat daun kopi, sekarang perannya jauh lebih luas, menjadi garda depan menjaga kualitas komoditas pertanian, termasuk sawit,” ujar Sahat.

Menurutnya, sawit selama ini lebih dikenal sebagai bahan baku minyak nabati ekspor. Padahal, jika dikelola secara berkelanjutan, sektor ini bisa berkontribusi langsung terhadap pangan dan energi dalam negeri, mulai dari minyak goreng hingga biodiesel.

Ia menilai potensi peningkatan produktivitas sawit masih sangat besar. Dengan riset dan teknologi tepat guna, hasil panen bisa meningkat dua kali lipat. “Kalau penelitian dan teknologi berjalan seiring, hasilnya akan luar biasa,” kata Sahat.

Selain produktivitas, Sahat juga menyoroti pentingnya inovasi di sektor hulu, seperti pengembangan varietas unggul, penerapan teknologi polinator alami, dan penguatan sistem karantina agar benih dan bahan tanam sawit bebas dari hama penyakit. Ia menegaskan, riset tidak boleh berhenti menunggu kebijakan dari pemerintah pusat.

“Kalau kita ingin maju bersama, ya harus bergerak bersama. Pemerintah, kampus, dan industri harus seirama,” ujarnya.

Barantin, kata Sahat, siap berkolaborasi dengan lembaga penelitian dalam dan luar negeri untuk memperkuat sektor agrikultur, terutama komoditas sawit. Tujuannya jelas, sawit bukan hanya ekspor mentah, tapi juga menjadi sumber daya strategis yang menopang kemandirian pangan dan energi Indonesia.

“Kami ingin semangat kolaborasi ini jadi langkah nyata menuju kemandirian pangan dan energi nasional,” tutup Sahat penuh optimisme.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :