Berita / Serba-Serbi /
Budidaya Jamur dengan Media Jankos, Omzetnya Rp 5 Juta Sebulan
Muhammad Arif Rahman, pembudidaya jamur dengan media jankos. foto: ist.
Bengkulu, elaeis.co - Pemuda Desa Linau, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur, Bengkulu, Muhammad Arif Rahman, sukses membudidayakan jamur merang dengan media jangkos sawit. Bahkan usaha budidaya jamur ini mampu membuat pemuda kelahiran Desa Linau 29 Agustus 1999 ini mengantongi omzet hingga Rp 5 juta per bulannya.
Arif mengaku, budidaya jamur ini awalnya terinspirasi dari jamur yang tumbuh liar dan rutin dibawa pulang oleh ayahnya dari perusahaan kelapa sawit. Melihat itu, Arif akhirnya mendapatkan ide untuk membudidayakan jamur merang. Berbekal ilmu dari temannya di Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung, pemuda tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini mulai membudidayakan jamur merang.
"Teman saya itu kebetulan punya usaha budidaya jamur di Lampung," kata Arif, Kamis (2/3).
Menurut Arif, pada awal budidaya, dirinya hanya memiliki 1 rumah kumbung jamur berukuran 4x8 meter persegi dengan tinggi lebih kurang 10 meter. Dari 1 rumah kumbung ini, dirinya mampu memproduksi hingga 200 kilogram jamur merang setiap bulannya.
"Untuk panennya setiap hari dan kalau ditotal sebulan itu bisa sampai 200 kilogram jamur," ujarnya.
Arif mengaku, setiap 1 kilogram jamur merang dijual dengan harga Rp 25 ribu. Harga tersebut terbilang murah dibandingkan penjual jamur yang ada di daerah ini yang rata-rata menjual di atas Rp 30 ribu per kilogram.
"Karena lebih murah, sehingga banyak yang pesan jamur ini ke saya," tuturnya.
Melihat jumlah peminat jamur yang cukup banyak, membuat dirinya menambah sebanyak 2 rumah kumbung jamur lagi. Harapannya dapat memenuhi permintaan jamur dari masyarakat.
"Saat ini sudah ada 3 rumah kumbung jamur merang, harapannya kedepan total rumah kumbung jamur bisa 10 unit," kata Arif.
Dia menargetkan akan memperbanyak produksi jamur sehingga mampu memenuhi permintaan dari luar daerah. Dia akan bermitra dengan rekannya di Provinsi Lampung untuk membantu memasarkan jamur merang ini. Sebab menurut rekannya, permintaan jamur merang dari Jakarta per hari mencapai 3 ton.
"Saya punya rencana mau kerja sama untuk memasarkan jamur ini sampai ke Jakarta, karena permintaan disana cukup tinggi," tuturnya.
Ditanya terkait penyediaan media tanam, Arif mengaku, media tanam jamur ini tidak sulit karena hanya membutuhkan jankos sawit. Bahkan jankos sawit ini bisa diperolehnya secara cuma-cuma dari pabrik kelapa sawit di daerah ini.
"Jadi jankos sawit dari PT Ciptamas Bumi Selaras (PT CBS) itu gratis, masyarakat mau ambil berapa banya tidak perlu bayar, asalkan bawa kendaraan sendiri," ungkapnya.
Ia berharap, dengan perusahaan kelapa sawit yang memberikan jankos sawit secara gratis diharapkan mampu mendorong banyak masyarakat lainnya di Bengkulu khususnya Kabupaten Kaur untuk lebih produktif. Salah satunya untuk membudidayakan jamur merang ini.
"Ini adalah kabar baik untuk masyarakat karena perusahaan sawit memberikan jankos secara gratis dan itu bisa dimanfaatkan untuk budidaya jamur maupun pupuk," tutupnya.







Komentar Via Facebook :