Berita / PSR /
BRK Syariah Gelar Workshop untuk Percepat Penyaluran Dana Peremajaan Sawit
Workshop percepatan penyaluran dana PSR bagi pengurus poktan mitra BRK Syariah. foto: ist.
Medan, elaeis.co - Bank Riau Kepri (BRK) Syariah menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan sektor perkebunan kelapa sawit di wilayah Riau. Salah satunya dengan melaksanakan workshop dan pendampingan pengelolaan dan percepatan penyaluran dana peremajaan sawit rakyat (PSR) bagi pengurus/ kelompok tani (poktan) mitra BRK Syariah.
Kegiatan ini dilaksanakan di Medan, Sumatera Utara, akhir pekan lalu dan diikuti sebanyak 25 orang pengurus KUD/Poktan yang telah melakukan kerjasama serta menjadi mitra terbaik BRK Syariah dengan memberikan kontribusi terhadap peningkatan bisnis bank.
Kegiatan workshop ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Divisi MKM BRK Syariah untuk menambah wawasan dan pengetahuan peserta/lembaga pekebun terkait proses bibit sawit dan prosedur untuk penyaluran dana PSR.
Kepala Bagian Penelitian Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan Hernawan Yuli Rahmadi mengapresiasi atas terlaksananya workshop yang bekerjasama dengan PPKS Medan dan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP).
"Harapannya acara ini dapat meningkatkan kompetensi dan pengetahuan khususnya di bidang kelapa sawit bagi mitra BRK Syariah dan ketepatan pengelolaannya,” kata Hernawan dalam keterangannya dikutip Selasa (27/5).
Hernawan menyebutkan, berkebun kelapa sawit terkenal mudah karena tanaman ini sangat aktif dan sangat cocok ditanam di Sumatera diantaranya Sumatera Utara dan juga di Riau. Tetapi tetap dibutuhkan ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi petani untuk dapat menghasilkan kualitas yang terbaik.
“Hal tersebut tentunya agar potensi yang ada pada kelapa sawit tersebut dapat terserap maksimal. Beberapa hal teknis yang perlu diperhatikan yakni proses pemeliharaan, pemupukan dan juga pengolahan lahannya,” sebutnya.
Dijelaskannya, peningkatan produktivitas petani juga akan sangat berdampak bagi kesejahteraan petani, khususnya binaan dari Dinas Perkebunan Riau dan juga mitra dari BRK Syariah. Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada para peserta bisa mengaplikasikan ilmu di workshop kali ini dengan seksama.
“Kami berharap melalui kegiatan ini para peserta mendapatkan manfaat yang sebaik-baiknya,” harapnya.
Pemimpin Divisi Mikro Kecil dan Menengah BRK Syariah M Jazuli menyampaikan, kegiatan workshop ini sesuai dengan visi BRK Syariah yang secara corporate wajib wajib mengembangkan pelaku usaha UMKM.
"Secara corporate BRK Syariah memang diamanahkan yaitu memperkuat pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Tanpa diminta tanpa disuruh kita wajib mengembangkan pelaku usaha UMKM. Untuk informasi bahwa kategori Mikro, Kecil dan Menengah BRK Syariah itu Rp 1,5 miliar ke bawah,” sebutnya.
Dia juga menjelaskan tujuan dilaksanakannya kegiatan workshop tersebut diantaranya sebagai apresiasi kepada KUD/Poktan yang telah bermitra kepada BRK Syariah. Kemudian juga mendampingi KUD dalam mendapatkan bimbingan dari PPKS, terkait aturan pengajuan dana PSR melalui BPDP serta kondisi, peluang dan hambatan sektor perkebunan kelapa sawit.
Lebih lanjut dia juga menjelaskan bahwa Indonesia terutama Sumatera merupakan produsen kelapa sawit yang memiliki nilai tambah yang dapat memberikan manfaat lebih.
"Ada nilai tambah dan nilai yang bisa dikreasikan dari produk kelapa sawit mulai dari buah dan segala macamnya. Terkait hal tersebut BRK Syariah pada semester ke 2 yakni bulan Juni sampai dengan Desember akan melakukan kolaborasi sentuhan kelapa sawit beserta turunannya dengan menggunakan finansial teknologi. Mudah-mudahan produk yang kita luncurkan dapat berkenan dan bisa menjadi adjustment antara BRK Syariah dan mitra BRK Syariah terutama bapak-bapak dari lembaga pekebun,” paparnya.
Para peserta workshop mendapatkan bimbingan materi dari narasumber yang kompeten di bidang kelapa sawit, diantaranya terkait prosedur dan percepatan penyaluran dana PSR oleh Pemimpin Divisi Pemungutan Biaya dan Iuran CPO BPDP Ahmad Munir. Dia menjelaskan terkait tata cara pengusulan serta skema pembiayaan bagi petani pada Program PSR.
Narasumber selanjutnya adalah dari Dinas Perkebunan Provinsi Riau yang disampaikan oleh Kepala Bidang Produksi Perkebunan Vera Virgianti terkait Potensi Perkebunan Kelapa Sawit dan PSR Provinsi Riau, diantaranya terkait perkembangan luas areal, produksi dan produktivitas minyak sawit. Peran penting kelapa sawit Indonesia, tantangan perkebunan rakyat serta kebijakan dan strategi peningkatan produksi dan produktifitas kelapa sawit.
Sementara itu narasumber dari PPKS Medan Hernawan Yuli Rahmadi dan Sumaryanto menyampaikan materi kepada peserta workshop terkait persiapan bahan tanam kelapa sawit yang meliputi bahan tanaman unggul, identifikasi benih unggul, prosedur pengadaan bahan tanam, teknis kegiatan pembenihan, pengelolaan benih poliembrio, permasalahan dan tantangan dalam tiap tahapan pembenihan dan kunci kegiatan pembenihan.







Komentar Via Facebook :