Berita / Nusantara /
BPDPKS Terus Dorong Penguatan Kelembagaan dan Kemitraan Petani
Ilustrasi petani sawit (Int.)
Medan, Elaeis.co - Kelembagaan dan kemitraan dinilai akan memperkuat posisi petani sawit. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) terus mendorong penguatan kelembagaan petani sawit dan membantu mereka menjalin kemitraan dengan pengusaha.
Direktur Penyaluran Dana BPDPKS, Edi Wibowo, mengatakan, petani masih membutuhkan dukungan dari banyak pihak dalam rangka membangun sawit berkelanjutan.
“Untuk membangun kelembagaan dan kemitraan yang sejajar, petani masih butuh bantuan permodalan dari perbankan serta dukungan dari asosiasi-asosiasi seperti GAPKI, SPKS, SAMADE, APKASINDO, dan ASPEK-PIR. Ini semua demi membangun kebun sawit berkelanjutan,” katanya dalam webinar yang diselengarakan majalah InfoSawit, kemarin.
Ia menyebutkan, penyelenggaraan program kemitraan harus berbasis karakteristik usaha. Tujuannya adalah agar bisa memberikan jaminan pembeli tandan buah segar (TBS) produksi pekebun sawit swadaya.
“Model kemitraan dengan dukungan perusahaan mitra meliputi penyediaan bibit unggul bersertifikat, teknis budi daya berkelanjutan, jaminan pembelian dari perusahaan sawit pembina atau off taker, akses pendanaan yang mudah dan kompetitif, kesempatan pekebun bekerja di koperasi, dan adanya prinsip transparasni,” bebernya.
Program kemitraan, katanya, juga bisa diintegerasikan dengan industri biohidrokarbon serta program peremajaan sawit rakyat (PSR). Adanya kemitraan diharapkan bisa meningkatkan kinerja subsektor sawit di Indonesia sekaligus mampu menyerap kelebihan pasokan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di pasar. “Hasilnya terjadi penciptaan pasar domestik, sementara bagi petani ada potensi peningkatan kesejahteraan,” katanya.
Terkait pandemi Covid-19, Edi mengatakan, BPDPKS mempunyai program kemitraan untuk pemberdayaan pekebun seperti mendorong produksi sabun cair dan hand sanitizer. “Petani juga dilatih memproduksi virgin oil dan produk turunannya sebagai makanan sehat dan personal care product yang terjangkau oleh masyarakat luas. Ada juga pelatihan pemanfaatan malam batik berbasis sawit,” ungkapnya.
BPDPKS juga mendorong pembuatan bahan bakar dari biomassa sawit untuk keperluan rumah tangga sebagai bagian dari ketahanan energi di tingkat pedesaan. “Praktek tumpang sari tanaman lain di kebun sawit milik pekebun juga terus digalakkan sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan sendiri dan di desa sekitarnya,” sebutnya.







Komentar Via Facebook :