https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

BPDP hingga Perusahaan Sawit Takjub Melihat Mahasiswa INSTIPER Praktik Lapangan

BPDP hingga Perusahaan Sawit Takjub Melihat Mahasiswa INSTIPER Praktik Lapangan

Saat para mahasiswa INSTIPER Yogyakarta praktik lapangan. Dok.Istimewa


Yogyakarta, elaeis.co - Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) melihat langsung kegiatan praktik lapangan 120 mahasiswa penerima beasiswa SDM PKS angkatan kedua di INSTIPER Yogyakarta, Rabu (17/6).

Praktik lapangan digelar di Kampus INSTIPER dan di kebun SEAT KP2 Ungaran. Kegiatan ini wajib diikuti oleh para mahasiswa semester lima.

KP2 SEAT Ungaran merupakan kebun praktek dan penelitian milik Yayasan Pendidikan Kader Perkebunan Yogyakarta (YPKPY), yaitu yayasan yang menaungi INSTIPER Yogyakarta. 

Kebun memiliki luas 13,5 hektar yang ditanami berbagai komoditas perkebunan seperti kelapa sawit, kakao, kopi, karet, teh, hortikultura serta berbagai komoditas kehutanan seperti jati dan jabon. 

KP2 SEAT ini terbilang keren. Sebab di kebun ini juga berdiri mess serta fasilitas pendukung lainnya yang bisa digunakan oleh dosen dan para mahasiswa.

Komite Pengembangan SDM BPDP Sukarji, Plt. Kadiv SDM PKS BPDP Rangga Rahmananda dan Staf Divisi Program Pelayanan BPDP Diete Patik tekajub melihat lokasi praktik mahasiswa. 

Tidak hanya pihak BPDP, beberapa mitra perusahaan kelapa sawit juga hadir melihat langsung praktik lapangan yakni dari Karyamas Plantation, Astra Agro Lestari, Sinarmas Tbk, Gunas Group, dan Bio Inti Agrindo.  

Rektor INSTIPER Yogyakarta, Dr. Ir. Harsawardana, M.Eng mengucapkan terimakasih kepada BPDP yang terus percaya kepada INSTIPER Yogyakarta untuk menyelenggarakan beasiswa SDM PKS.

Harsawardana mengaku, sebagai perguruan tinggi yang sejak awal konsisten untuk mencetak SDM bidang perkebunan yang handal dan adaptif terhadap teknologi, INSTIPER berkomitmen untuk memberikan pendidikan terbaik untuk mahasiswa.

"Praktik lapangan ini merupakan wujud komitmen INSTIPER untuk memberikan pembelajaran kinestetik sehingga mahasiswa mendapatkan pengalaman secara langsung untuk mendapatkan informasi aspek pekerjaan di bidang industri kelapa sawit, mulai hulu hingga hilir," kata Harsawardana.

Harsawardana menjelaskan, kegiatan praktik lapangan ini tidak hanya melibatkan dosen-dosen yang selama ini mengampu mahasiswa di meja kuliah, namun juga melibatkan INSTIPER Academy yang merupakan kegiatan ko-kurikuler bagi mahasiswa beasiswa SDM PKS. 

"Untuk praktik lapangan ini, aplikasi drone kami melibatkan INSTIPER Drone Academy. Sementara untuk praktik lapangan multimedia di Prodi Agribisnis kami melibatkan INSTIPER Multimedia Academy. Hal ini tidak lain untuk memberikan pemahaman dan pengalaman yang terbaik bagi mahasiswa sehingga proses berpikir logis dapat tercapai," terangnya. 

Sementara tujuan mengundang para stakeholder perusahaan kelapa sawit mitra kerja INSTIPER, agar nantinya dapat menyerap lulusan penerima beasiswa SDM PKS di perusahaan mereka. 

"Kita juga berharap saran dan masukan dari mitra kepada mahasiswa. Sinergi dengan perusahaan terus kami lakukan. Tahun lalu kami juga telah bekerja sama dengan Karyamas Plantation untuk menyelenggarakan praktik lapangan dan magang bagi para mahasiswa SDM PKS angkatan pertama," jelasnyaDr. Ir. Harsawardana, M.Eng.

 

BPDP Apresiasi Praktik Lapangan INSTIPER 

Sukarji mengapresiasi INSTIPER yang konsisten mencetak SDM kelapa sawit. Menurutnya, INSTIPER juga telah berhasil menjalankan tiga pengertian SDM yakni, masuk industri, yang sudah di dalam industri, dan yang sudah kadaluawarsa. 

"Nah, karena itu perlu pengkaderan untuk SDM yang baru yang memahami budaya kebun dan industri kelapa sawit. SDM kebun juga perlu mempelajari teknis operasional yang baik di kebun maupun di industri kelapa sawit. SDM juga perlu memahami kompetensi manajerial dari perencanaan hingga pelaporan," jelasnya. 

Selain itu, SDM juga perlu memiliki kemampuan untuk menganalisis dan menyelasaikan masalah. Oleh karena itu, para mahasiswa harus bersyukur dan manfaatkan beasiswa ini dengan sebaik-baiknya. 

"Belajarlah dengan baik dan jadilah SDM perkebunan kelapa sawit yang handal," kata Sukarji.

Mahasiswa Terjun Langsung Budidaya Sawit 

Pada kegiatan praktek lapangan ini mahasiswa mempraktekkan langsung berbagai kegiatan mulai dari proses budidaya kelapa sawit, mekanisasi, kegiatan administrasi kebun, dan pemanfaatan drone untuk pemetaan dan penyemprotan, serta pengaplikasian integrated pest management.

Pemupukan yang merupakan salah satu kegiatan perawatan proses budidaya sawit memiliki tantangan berupa efisensi pemupukan yang masih rendah, lossess yang tinggi, dan pemberian pupuk yang belum presisi. 

Di lapangan mahasiswa mempraktekkan langsung pemupukan menggunakan spreader dan drone spryer DJI Agras T25 yang mampu memuat larutan sebanyak 20 liter.

Mahasiswa juga mempraktekkan serangkaian kegiatan panen dari menurunkan tandan buah segar yang sudah matang, mengangkutnya ke tempat pengumpulan hasil (TPH) menggunakan transporter, dan memasukkan ke dalam bin (keranjang) menggunakan crane grabber. 

Di lapangan mahasiswa juga mendapatkan pengalaman memanfaatkan mekanisasi untuk meningkatkan efisiensi kegiatan panen.

Selanjutnya mahasiswa mempraktekkan kegiatan administrasi kebun yang penting untuk dipahami para mahasiswa sehingga memahami seluruh bisnis proses industri kelapa sawit dari hulu ke hingga hilir.

 

Mahasiswa juga mempraktekkan proses akuisisi data lapangan untuk melakukan pemetaan menggunakan drone DJI Matrice 4 yang merupakan salah satu drone dengan akurasi tinggi karena memiliki rover RTK. 

Pengenalan kepada mahasiswa untuk melakukan monitoring dan evaluasi kondisi kebun menggunakan drone penting karena kegiatan ini telah banyak dilakukan di perkebunan kelapa sawit. 

Selain itu mahasiswa juga mempraktekkan evaluasi kesehatan tanaman kelapa sawit menggunakan drone multispektral DJI Mavic 3 Multispektral Enterprise. 

Mahasiswa dapat melihat secara langsung kondisi tanaman kelapa sawit melalui remote drone yang telah disetel untuk menampilkan kesehatan tanaman melalui indeks NDVI. 

Selain pengamatan secara langsung di remote control drone, mahasiswa juga diajarkan praktek fotogrametri untuk mengolah foto drone dan menganalisisnya serta melakukan pemetaan dari foto drone yang telah diperoleh.

Dari peta analisis kesehatan tanaman kelapa sawit menggunakan indeks NDVI, mahasiswa juga diminta untuk mengecek secara langsung kondisi tanaman yang teridentifikasi dalam kondisi kurang sehat. 

Memanfaatkan aplikasi Avenza Map, mahasiswa akan dinavigasi menuju lokasi tanaman yang kurang sehat untuk kemudian melakukan pengamatan dan analisis kondisi tanaman tersebut apakah terserang hama atau penyakit atau terjadi defisiensi hara atau air. Dengan demikian terjadi integrasi antar kegiatan praktik lapangan mahasiswa. 

"Selain proses budiaya dan mekanisasi yang dilakukan di KP2 SEAT, mahasiswa juga melakukan praktek mengolah TBS kelapa sawit menjadi CPO yang dilakukan di pilot plant kampus INSTIPER," ujar Rektor INSTIPER.

Apalagi, di pilot plant INSTIPER ada mini pabrik kelapa sawit yang dapat melakukan pengolahan CPO secara lengkap mulai dari proses grading, stasiun sterilizer, stasiun thresher, stasiun digester, screw pres, clarifier. 

"Di sana, mahasiswa juga mempraktekkan pengolahan produk turunan kelapa sawit yang lain seperti Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO), biodiesel, sabun, lilin, cookies, dan margarin," kata Rektor. 

Deputi Managing Director Karyamas Plantation, Michael Adryanto mengaku senang melihat kegiatan prakrik lapang mahasiswa INSTIPER yang telah menyesuaikan SOP perusahaan kelapa sawit. 

Bahkan, kata Michael, dari pandangan industri, merekrut mahasiswa INSTIPER dapat menghemat waktu 6 bulan jika perusahaan menerima pekerja dari umum.

Sebab, perusahaan harus mengajari fresh graduate bagi pekerja yang belum memahami aspek di industri kelapa sawit. 

"Kami juga sangat senang terlibat dalam kegiatan praktik lapangan ini, sehingga kami bisa memberikan masukan teknis pekerjaan yang ada di kebun maupun di pabrik kelapa sawit," jelasnya. 
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :