https://www.elaeis.co

Berita / PSR /

BPDP Diminta Susun Roadmap Peremajaan Sawit Sesederhana Mungkin

BPDP Diminta Susun Roadmap Peremajaan Sawit Sesederhana Mungkin

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fauzi Amro. Foto: ist.


Jakarta, elaeis.co - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fauzi Amro, meminta Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) segera menyusun roadmap atau peta jalan terkait peremajaan sawit rakyat (PSR) atau replanting kebun kelapa sawit.

“Masalah replanting sawit, kakao, kelapa, harus dibuat roadmap-nya dan pengurusannya sesederhana mungkin,” ujar Fauzi dalam pernyataannya dikutip Rabu (28/5).

Legislator Partai NasDem dari Daerah Pemilihan Sumatera Selatan I (Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Kota Palembang, dan Lubuklinggau) itu mengungkapkan, peran BPDP semestinya fokus pada peremajaan (replanting) tanaman perkebunan.

Untuk itu, ia mendorong BPDP untuk mengutamakan target replanting yang sejak awal dicanangkan. “BPDP itu memang pada posisi idealnya untuk replanting. Tapi seluruh capaian replanting itu tidak sesuai dengan target. Kita sudah diskusi dulu kurang lebih ada 15 syarat, menjadi 7-8 syarat. Mulai dari kabupaten, provinsi, pusat, itu ribet,” ungkapnya.

Bahkan, ia menerangkan terdapat satu temuan seorang warga yang terjerat masalah replanting dan tersandung kasus hukum. “Di dapil saya ada namanya Pak Said yang dipenjara karena persoalan dana dari BPDP,” ungkapnya.

Ia mendorong percepatan perumusan regulasi agar target replanting dapat tercapai. “Nah kita pengen regulasinya dipercepat, sesederhana mungkin, sehingga target replanting sesuai. Masa realisasi replanting-nya kurang dari 50 persen dari target,” ujarnya,

Menurutnya, pencapaian target replanting mesti ditujukan mayoritas untuk mendukung produksi biodiesel. “Idealnya memang 90 persen digunakan untuk biodiesel, sesuai dengan peraturan presiden. Persoalan biodiesel, kita sepakat tupoksi dan tujuannya sangat bermanfaat. Tapi antara yang ekspor dan yang diberikan manfaat, itu enggak nyambung,” paparnya.

“Harusnya yang ekspor yang mendapat imbasnya. Kita pernah kunjungan ke Riau waktu itu melihat pabrik kelapa sawit, yang memang tidak sesuai. Mereka sudah memberikan kontribusi sangat luar biasa, tapi feedback ke mereka sangat tidak masuk akal,” pungkasnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :