https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Bikin Pusing Beasiswa Sawit

Bikin Pusing Beasiswa Sawit

Sebahagian anak-anak pekebun sawit Melawi berfoto bersama pengurus Apkasindo Melawi usai menjalani pembekalan soal beasiswa sawit.


Sintang, elaeis.co - Belakangan lelaki 47 tahun ini benar-benar uring-uringan dengan panitia seleksi beasiswa sawit di Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun). 

Soalnya, beda orang yang ditanya, beda pula jawabannya. "Di pengumuman beasiswa sawit itu kan ada beberapa kontak person yang diterakan. Ada dua kontak yang kita hubungi terkait syarat wajib ikut Kelompok Tani, Koperasi atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)," cerita Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPW-Apkasindo) Kalimantan Barat (Kalbar), Indra Rustandi kepada elaeis.co, kemarin. 

Kontak pertama yang ditelepon bilang boleh hanya pakai rekomendasi kepala dinas. Namun kontak yang satu lagi bilang, wajib ikut Poktan, Koperasi atau Gapoktan. 

Baca juga: Semangat 'Naik Kelas' Pekebun Melawi

"Sempat panas juga saya tempo hari. Saya bilang; kalian enggak ada sosialisasi tapi sudah langsung bikin pengumuman. Jangan bikin orang bingunglah," lelaki ini mengulang kembali omongannya ke panitia beasiswa sawit itu.

Tak berlebihan sebenarnya Indra menjadi seperti itu. Sebab Apkasindo Kalbar tak mau asal kasi info kepada pekebun yang sama sekali enggak tahu soal kapan, seperti apa dan apa saja syarat beasiswa itu. 

"Kami butuh cerita yang pasti soal syarat-syarat beasiswa tadi. Sebab kami yang akan berjibaku mengumumkan beasiswa itu kepada pekebun, khususnya pekebun Apkasindo di 11 kabupaten kota dari 14 kabupaten kota yang ada di Kalbar," katanya.

Berharap para dinas terkait setempat yang akan mensosialisasikan beasiswa itu kata Indra, enggak akan mungkin. Sebab personil dinas sangat terbatas untuk turun ke lapangan. 

"Di Kalbar juga belum semua daerah bisa mengakses internet. Tentu sosialisasi ini sangat penting. Untuk itulah diperlukan informais yang pasti dan akurat untuk disosialisasikan," ujarnya. 

Indra mengaku, semua DPD Apkasindo di Kalbar sudah membentuk tim khusus untuk sosialisasi sekaligus mendampingi pekebun dan anak pekebun sawit mengakses beasiswa itu. 

Soalnya tahun ini bakal ada sekitar 200 pekebun dan keluarga pekebun Kalbar yang akan ikut tes beasiswa. 

Itulah makanya nanti, yang daerahnya belum tersentuh sinyal internet, akan dikumpulkan di DPD yang ada internetnya. 

Sedari awal munculnya informasi beasiswa program tahun ini, para pekebun sebenarnya sudah heboh. Selain aturan mainnya yang sudah berubah, penyelenggaranya pun sudah tak lagi asosiasi kampus, tapi sudah Ditjenbun. 

Yang membikin pekebun makin sewot, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) boleh ikut beasiswa sementara buruh kebun dan buruh pabrik sudah tak boleh ikut lagi. 

"Aturan yang sekarang, selain membikin pekebun repot, juga akan menguras duit banyak. Sebab bukan tak mungkin pekebun harus mengeluarkan duit 'pengganti kertas' untuk surat-surat keterangan yang banyak itu. Sudahlah akan mengeluarkan duit banyak, peluang pekebun dan keluarga pekebun juga akan berkurang lantaran ada ASN PPPK dan juga lulusan diploma yang boleh ikut beasiswa itu," ujarnya. 



 

Komentar Via Facebook :