Berita / Nusantara /
Bickman: Ingin Harga Sawit Mahal? Bentuklah Koperasi
Petani di Bengkulu Tengah mengumpulkan hasil panen. foto: ist.
Bengkulu, elaeis.co - Rantai perdagangan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Bengkulu dinilai merugikan petani. Kehadiran tengkulak sebagai perantara petani dengan pabrik kelapa sawit (PKS) menyebabkan harga TBS menjadi lebih murah.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemprov Bengkulu mendorong petani kelapa sawit membentuk koperasi sebagai penampung hasil panen mereka sekaligus penyuplai ke PKS.
Kabid Perkebunan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbesy mengatakan, kehadiran koperasi dapat memotong rantai perdagangan TBS kelapa sawit yang selama ini merugikan petani.
"Segeralah bentuk koperasi, lalu bermitra dengan PKS. Hanya ini solusi untuk mengatasi masalah rantai perdagangan yang menyebabkan murahnya harga TBS di tingkat petani," kata Bickman, Jumat (19/5).
Ia menjelaskan, dengan membentuk koperasi, petani dapat mengatur sendiri pengelolaan dan penampungan hasil panen sebelum menjualnya ke pabrik. Dengan begitu, mereka tak lagi bergantung pada tengkulak atau ram.
"Dengan membentuk koperasi, biaya yang harusnya jadi keuntungan ram, bisa dihapus. Makanya harga TBS petani bisa lebih mahal," lanjutnya.
Dengan membentuk dan bergabung di koperasi, katanya, maka posisi tawar petani dalam bernegosiasi dengan PKS menjadi lebih kuat. "Stabilitas pendapatan petani jadi lebih terjamin," ujarnya.
Petani kelapa sawit di Bengkulu Tengah, Iskandar Maun mengaku sangat tergantung kepada tengkulak atau ram karena tak bisa menjual langsung TBS ke PKS.
"Akibatnya petani tak bisa merasakan harga pabrik, karena dipotong oleh tengkulak," katanya.
Dia merasa harga yang ditetapkan tengkulak sering kali sangat rendah dan tidak layak untuk hasil panen petani. "Petani kelapa sawit rugi karena tidak mendapatkan harga yang sepadan dengan usaha mereka," ucapnya.
"Memang sebaiknya ikut koperasi untuk menghilangkan perantara yang mengambil keuntungan besar dari hasil panen petani," tambahnya.







Komentar Via Facebook :