Berita / Komoditi /
Bibit Palsu Dituding Penyebab Harga Sawit di Daerah Ini Jadi Murah
Sekjen DPP APKASINDO Perjuangan Drs A Sulaiman H Andi Loeloe MM, ist.
Jakarta, Elaeis.co - Harga hasil produksi perkebunan kelapa sawit di wilayah Sulawesi Selatan tergolong rendah. Seperti saat ini, harga tandan buah segar di wilayah itu hanya dibandrol sebesar Rp2.600/kg.
Menurut Sekjen DPP APKASINDO Perjuangan Drs A Sulaiman H Andi Loeloe MM, banyak persoalan hingga membuat harga TBS di wilayahnya itu rendah. Salah satunya yakni penggunaan bibit yang diduga tidak berkualitas.
Sulaiman menceritakan, sebelum berkebun tanaman bernama latin elaeis itu, masyarakat Sulsel yang masih bergabung dengan Sulbar lebih fokus dengan perkebunan kakau. Bahkan wilayahnya sempat menjadi sentra kakau saat itu. Namun lantaran harga kakau anjlok, petani berangsur-angsur beralih membudidayakan kelapa sawit.
"Tapi saat itu petani justru tidak mendapat bimbingan dari sejumlah pihak. Sementara petani juga tidak begitu mahir untuk bertani kelapa sawit. Nah situasi inilah dimanfaatkan para penyedia bibit untuk memasarkan produknya," katanya saat berbincang bersama Elaeis.co, Jumat (10/12).
Tak ada pendampingan dan bimbingan inilah membuat petani salah jalan dengan memilih bibit yang tidak berkualitas atau bibit palsu. Kalau itu memang ketersediaan bibit juga tidak banyak kata Sulaiman.
"Kita awal dulu sudah wanti-wanti. Bahkan kita juga sudah sempat meminta pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan ini. Dan sekarang benar saja, hasil produksi kurang bahkan rendemen juga rendah," katanya.
Rendemen rendah tentu akan berdampak dengan harga hasil kebun milik para petani sendiri. Sebab perusahaan kelapa sawit tentu tidak mau rugi dengan membeli hasil kebun dengan harga tinggi namun kualitasnya justru rendah.
"Mereka otomatis akan mengalami kerugian dari sisi pengolahan jika membeli harga tinggi namun minyak yang dihasilkan justru sedikit," terangnya.
Pria yang sempat dipercaya menggawangi DPW APKASINDO Perjuangan Makasar itu mengatakan di wilayahnya 80 persen adalah perkebunan rakyat (swadaya). Disinilah kendala pemerintah, asosiasi atau bahkan kelembagaan petani dalam mengontrol perkebunan tadi.

Komentar Via Facebook :