Berita / Kalimantan /
Bersihkan Kebun Sawit, Seorang Lansia Tewas Terjebak Api di Mukok
Petugas melakukan olah TKP penemuan jenazah warga korban karhutla. Foto: Dny Ard/Hms Res Sgu
Sanggau, elaeis.co – Insiden tragis menimpa seorang pria lanjut usia, PA (75), di Kecamatan Mukok, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Warga Dusun Entibuh, Desa Engkode, itu ditemukan meninggal dunia dengan luka bakar serius setelah terjebak dalam kobaran api saat membersihkan kebun sawit miliknya.
Peristiwa memilukan tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Berdasarkan keterangan saksi, korban melakukan pembersihan lahan dengan cara membakar rumput kering yang sebelumnya telah disemprot herbisida. Di luar dugaan, api dengan cepat menyebar ke lahan milik tetangganya yang berada tepat di sisi kebun korban.
Saat api mulai membesar, korban mencoba memadamkannya menggunakan alat semprot tanaman. Namun diduga karena kondisi fisik yang sudah lanjut usia dan kelelahan, korban tidak mampu menyelamatkan diri dan akhirnya terjebak di tengah kobaran api.
Jenazah korban ditemukan dalam kondisi hangus terbakar di atas lahan milik Toberius Miking, tetangganya. Warga yang datang ke lokasi langsung melaporkan kejadian ini kepada pihak Kepolisian Sektor Mukok.
Kapolsek Mukok AKP Sutono, yang mewakili Kapolres Sanggau AKBP Suparno, membenarkan kejadian tersebut dan menyampaikan belasungkawa atas musibah yang menimpa keluarga korban.
“Kami atas nama Polres Sanggau turut berduka cita sedalam-dalamnya. Ini adalah musibah yang sangat kami sesalkan,” ujarnya melalui rilis Humas Polres Sanggau dikutip Jumat (29/8).
Lebih lanjut, Sutono sangat menyesalkan terjadinya peristiwa itu karena sosialisasi tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sudah sering dilakukan. “Praktik pembakaran lahan sangat berisiko, apalagi jika dilakukan tanpa pengawasan yang memadai,” jelasnya.
“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membuka atau membersihkan lahan. Apalagi dengan cara membakar. Terlebih saat musim kemarau seperti ini, potensi api menyebar sangat tinggi dan bisa menimbulkan bahaya bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar,” tegasnya lagi.
Selain melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), pihak Polsek Mukok juga mendampingi keluarga korban dalam proses penanganan jenazah, bekerja sama dengan perangkat desa, tokoh adat, dan tokoh masyarakat. Keluarga menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah.
“Pendekatan humanis tetap kami kedepankan. Kami turut hadir memberikan dukungan moral kepada keluarga korban. Pihak desa dan tokoh adat juga membantu memastikan proses pemakaman berlangsung dengan lancar dan sesuai adat setempat,” tutupnya.
Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat akan pentingnya keselamatan saat beraktivitas di kebun, terutama saat menggunakan metode pembakaran. Kepolisian berharap warga lebih memilih cara yang aman dan ramah lingkungan dalam membersihkan lahan, guna menghindari terulangnya kejadian serupa.
Polres Sanggau juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya karhutla, terutama di wilayah-wilayah rawan seperti Mukok. Edukasi dan sosialisasi akan terus dilakukan agar kesadaran masyarakat semakin meningkat.







Komentar Via Facebook :