Berita / PSR /
Berkebun Sawit di Kota Besar Bukan Jaminan Gampang Dapat Hibah Replanting
Kebun sawit di Bengkulu sudah memasuki masa peremajaan. foto: ist.
Bengkulu, elaeis.co - Ternyata petani yang belum menikmati hibah program peremajaan sawit rakyat (PSR) di Provinsi Bengkulu bukan hanya yang tinggal di kawasan pelosok. Petani sawit di ibukota provinsi sekalipun banyak yang belum dapat bantuan replanting dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Contohnya Supardi, petani sawit di Kelurahan Teluk Sepang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu. Dia mengaku kecewa dan frustasi karena tidak pernah menerima bantuan PSR dari BPDPKS. "Sebenarnya banyak kebun sawit di daerah ini telah memasuki usia tidak produktif, kami merasa ditinggalkan dan terabaikan oleh pemerintah," ucapnya, kemarin.
Dia mengaku telah lama berkebun sawit dan mendengar banyak petani di daerah sudah meremajakan kebunnya dengan bantuan dana PSR dari BPDPKS. "Saya juga sampai saat ini berharap dapat PSR, tapi belum terwujud. Saya merasa tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah untuk meningkatkan produktivitas kebun sawit melalui program PSR," sesalnya.
Supardi mengaku, tanpa dukungan dari program PSR, maka mustahil bisa membuat produktivitas tanaman kelapa sawitnya menjadi lebih baik. "Tapi saya saja yang belum bantuan PSR, semua petani sawit di daerah ini pun belum ada yang tersentuh program itu," bebernya.
"Kami sudah berjuang keras dalam menjaga kebun sawit kami agar tetap berproduksi. Namun, tanaman kami telah memasuki usia tidak produktif, dan kami membutuhkan bantuan untuk meremajakannya. Sayangnya, program PSR sepertinya tidak sampai ke daerah kami," tambahnya.
Lurah Teluk Sepang, Robert Zamora juga mengakui bahwa bantuan dari program PSR belum pernah sampai ke daerah itu. Ia menyampaikan kekhawatirannya mengenai masa depan petani sawit di wilayah ini.
"Kebun sawit adalah mata pencaharian bagi sebagian keluarga di sini. Jika petani tidak mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan, itu akan berdampak negatif pada kehidupan mereka," ujarnya.
Terpisah, Walikota Bengkulu, Helmi Hasan menilai bahwa program PSR seharusnya bisa mencakup daerah Teluk Sepang karena bukan merupakan kawasan hutan.
Ia berjanji akan menelusuri kenapa bantuan tersebut tidak sampai kepada petani sawit di daerah ini. Apakah terkendala status lahan atau karena masalah kelembagaan petani.
"Perlu diungkap mengapa program PSR belum tersalurkan dengan baik ke daerah ini. Kami akan berusaha agar petani sawit di sini mendapatkan dukungan yang mereka perlukan untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan mereka," tutupnya.







Komentar Via Facebook :