https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Berkebun di Lahan Gambut, Begini Cara Perusahaan Cegah Karhutla

Berkebun di Lahan Gambut, Begini Cara Perusahaan Cegah Karhutla

Asisten Kepala unit usaha Lagan PTPN VI, Eraskayanto. Foto: Febri/elaeis.co


Muara Sabak, elaeis.co - Berkebun sawit di lahan gambut membuat area operasional PT Mendahara Agrojaya Industri (MAI) cukup rawan dilanda kebakaran.

Itu sebabnya unit usaha PTPN VI yang terletak di Lagan Tengah, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, itu berusaha maksimal mengantisipasi karhutla yang bisa menyebabkan kerugian besar.

Asisten Kepala unit usaha Lagan PTPN VI, Eraskayanto, mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan PT MAI mencegah karhutla yakni dengan menjaga tata kelola air (water management) yang baik. 

"Jadi kita usahakan level air minimum di kanal berada di 0,4 meter, itu yang kita jaga di PT MAI. Artinya, dengan ketinggian air ini, kebutuhan tanaman terpenuhi dan sudah bisa juga mengantisipasi terjadinya kebakaran," katanya kepada sejumlah wartawan saat kunjungan ke areal PT MAI, kemarin.

Karena kebun PT MAI tidak punya sumber air utama, maka ketika curah hujan tinggi, sekat kanal akan dibuka agar tidak kebanjiran. Lalu di saat curah hujan berkurang, sekat kanal ditutup untuk mempertahankan ketinggian air tetap di 0,4 meter.

"Unit usaha Lagan berada di ketinggian 12-17 meter di atas permukaan laut. Ini yang kami kelola supaya ketinggian air di tempat yang tinggi dengan yang rendah levelnya sama. Caranya dengan menggunakan pola irigasi, ada pintu-pintu air dan sekat-sekat air yang kita gunakan untuk mempertahankan air di setiap blok tetap di level 0,4 meter," paparnya.

Dia menambahkan, kanal yang ada di tiap-tiap blok kebun sawit lebarnya 8-13 meter dengan kedalaman 6-8 meter.

"Daya tampungnya bisa mencapai 90.000 liter, ini cukup untuk memadamkan api jikalau kebakaran terjadi di blok-blok kebun sawit seluas 40-50 hektare," tukasnya.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :