https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Berkat Sawit, Dulu Desa Biasa, Kini Petala Luar Biasa

Berkat Sawit, Dulu Desa Biasa, Kini Petala Luar Biasa


INHU, Elaeis.co - Berkat sawit, pertumbuhan ekonomi masyarakat transmigrasi membaik dari sebelumnya beberapa tahun lalu. Hal tersebut tak hanya dirasakan warga, desa pun ikut terbantu demi mendongkrak pembangunan yang ada.

Kenapa tidak, dari tanaman kelapa sawit, desa yang bisa dibilang agak jauh dari keramaian dapat memiliki pendapatan asli desa (PAD) cukup besar. Itu dialami oleh Desa Petala Bumi, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. 

Dari Suyana, Sekdes petala bumi mengatakan kepada Elaeis.co bahwa pihaknya selaku perangkat desa menaruh harapan besar kepada sawit. "Semenjak PAD ada kami tak keteteran, pasalnya dari dana itu dapat mendorong pembanguan," kata dia pada Selasa (8/6).  

"Sekitar 20 hektar kebun kelapa sawit plasma sudah produksi dengan baik yang bermitra dengan PT Mega anak perusahaan PT Sinar Mas," tambahnya. 
 
Pencapaian desa saat ini tidak terlepas atas kerja keras mantan kades dahulu, mereka bersusah paya merintis kebun yang dikelolah oleh KUD demi kemajuan desa. Itu dilakukan oleh zamannya Suradi, mantan anggota DPRD Inhu periode 2015-2019.  

Kalau diulas kebelakang, pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat sangat prihatin sebelum sawit. Para perantau asal Jawa serta pendatang lainya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bertumpuk kepada tanaman palawija dan karet, cetus Suyana. 

"Alhamdulillah, berkat sawit yang ramah lingkungan, kini pertumbuhan ekonomi masyarakat membaik meski harga TBS kadang turun naik," ucapnya. 

Suyana beri contoh, beberapa bangunan megah telah terealisasi dibangun bersumber dari PAD desa. Diantaranya, Gapura selamat datang Desa Petala Bumi yang dibangun di pintu masuk. 

Selain itu, ada beberapa bangunan lainya juga dibangun seperti tempat ibadah (mesjid). Produksi sawit membantu desa kami, saat kucuran dana ADD dan DD lambat cair, dari dana PAD bisa membantu perangkat desa seperti membayarkan gaji mereka. Ia berpendapat bahwa sawit itu adalah emas bagi warganya.

Kalau dirata-rata pertumbuhan ekonomi warga di sini, ada 90 persen pendapatan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari berasal dari kepala sawit.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :