Berita / Sumatera /
Berkat Gotong-royong, Petani Swadaya di Aceh Tamiang Raih Sertifikasi ISPO
Pusat Pelatihan Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan yang diorganisir oleh Perkumpulan Petani Sawit Tenggulun Lestari (PESATRI) Kecamatan Tenggulun, Provinsi Aceh Tamiang. (Foto: dok. Koompasia).
Karang Baru, elaeis.co - Ratusan petani sawit swadaya di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, telah berhasil mendapatkan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) pada 2023 yang lalu.
"Dan semua itu bisa terwujud berkat gotong-royong semua pihak," kata Henry Marpaung dari PT Koompasia Enviro Institute kepada elaeis.co, Rabu (29/5/2024).
Perlu diketahui, Koompasia adalah lembaga pelatihan ISPO yang berkedudukan di Medan, ibukota Provinsi Sumut, dan menjadi pendamping pekebun sawit swadaya.
Baca Juga: Usai Ikuti Pelatihan BPDPKS, Petani Swadaya Asahan Berikrar Sukseskan Sertifikasi ISPO
Koompasia terbukti telah mampu mengantarkan puluhan ribu pekebun sawit swadaya mendapatkan sertifikasi sawit berkelanjutan.
Gotong-royong yang dimaksud Henry Marpaung adalah dilakukan melalui wadah Pusat Unggulan Produksi Lestari (PUPL) Kabupaten Aceh Tamiang.
"PUPL ini adalah sebuah entitas kolaborasi multipihak yang dibangun untuk mendorong suatu dareah menjadi daerah penghasil produk berkelanjutan," ujarnya.
Multipihak tersebut adalah lembaga pendamping petani sawit seperti sejumlah perusahaan sawit, NGO, lembaga pendamping, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang, bahkan petani sawit itu sendiri.
Para petani sawit di Aceh Tamiang yang berhasil meraih sertifikasi ISPO itu yakni Koperasi Palm Lestari Tamiang (KPLT) dan Perkumpulan Pekebun Sawit Tenggulun Lestari (PESATRI).
Baca Juga: BPDPKS Bekerjasama Dengan Ditjenbun dan PT SIB Gelar Pelatihan Teknis ISPO di Bengkulu
"Kalau KPLT yang mendapatkan sertifikasi ISPO di tahun 2023, beralamat di Kampung Selamat, Kecamatan Tenggulun, dengan jumlah petani 349 orang, dengan luas lahan 513,35 hektar (Ha)," ucap Henry Marpaung.
"Lalu, PESATRI memiliki 594,90 Ha kebun sawit, jumlah petani 372 orang, dan beralamat di Desa Tenggulun. Oh iya, PESATRI dapat sertifikasi ISPO tahun 2022," ucap Henry Marpaung.
Sementara itu M Yunus selaku Koordinator PUPL Aceh Tamiang yang ditanya secara terpisah mengatakan, selain dua koperasi yang disebut Henry Marpaung tersebut, ada tiga koperasi lagi yang telah dapat sertifikasi ISPO berkat gotong-royong di PUPL.
Yaitu, kata Yunus, Koperasi Sawit Muda Sedia (KSMS), dengan jumlah petani 542 orang, Koperasi Bumi Sawit Tamiang (KBST) 532 petani, dan Koperasi Tamiang Sawita Lestari (KTSL) 409 petani.
Kata dia, selain mendapatkan sertifikasi ISPO, para petani tersebut juga mendapatkan sertifikasi RSPO.
Bahkan, ungkapnya, PUPL merencanakan akan menuntaskan sertifikasi sawit berkelanjutan ISPO dan RSPO bagi petani sawit tersisa di Aceh Tamiang dalam waktu tiga tahun ke depan.
"Dengan demikian benar benar terwujud Kabupaten Aceh Tamiang sebagai kabupaten penghasil sawit yang lestari," tutur M. Yunus
Henry Marpaung menyatakan salut atas kinerja PUPL tersebut. Dari paparan M Yunus ia mencatat ada sekitar 2.000 petani yang telah mendapatkan sertifikasi ISPO dan RSPO.
"PUPL Aceh Tamiang luarbiasa. Ada kurang lebih 2.000 petani sawit yang meraih sertifikasi ISPO. Dan di saat yang bersamaan, sekitar 2.000 petani itu juga meraih sertifikasi RSPO," tegas Henry Marpaung.







Komentar Via Facebook :