Berita / Nusantara /
Berikut Analisis GAPKI Bengkulu Dampak Larangan Ekspor CPO Bagi Indonesia
Kredit Foto: Istimewa/Elaeis
Bengkulu, elaeis.co - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) cabang Bengkulu merilis analisis dampak dari pelarangan ekspor CPO dan turunannya jika terus dibiarkan berlarut-larut.
Pada dasarnya, GAPKI Bengkulu menilai akan banyak sektor yang bergerak di dunia perkelapa sawitan terganggu akibat kebijakan tersebut.
Berikut rantai dampak berdasarkan analisis GAPKI Bengkulu:
Pertama, dampak bagi petani sawit.Untuk satu sampai dua minggu kedepan harga pembelian TBS oleh PKS akan turun. Satu sampai tiga bulan pembelian oleh PKS dibatasi, dan harga jual semakin turun. Tiga bulan dan seterusnya panen dikurangi atau berhenti karena tidak adanya pembelian oleh PKS hingga pada akhirnya petani tidak bekerja.
Kedua, perkebunan non PKS. Untuk satu sampai dua minggu harga jual TBS ke PKS bakal turun, satu sampai tiga bulan, mulai ada pembatasan pembelian TBS oleh PKS, harga jual TBS semakin turun, tiga bulan dan seterusnya produksi TBS dikurangi atau berhenti karena tidak ada pembelian oleh PKS hingga pada akhirnya mengurangi atau merumahkan karyawan.
Ketiga, perkebunan dengan PKS atau PKS only. Satu sampai dua minggu mengantisipasi tangki penuh, mengurangi pembelian TBS dan petani, satu sampai tiga bulan mulai kesulitan menjual CPO atau dibeli murah, mengurangi pembelian TBS dari perkebunan non-PKS, tiga bulan dan seterusnya mengurangi produksi atau panen kebun inti, hingga pada akhirnya mengurangi karyawan atau merumahkan karyawan.
Keempat, refinery atau eksporter. Satu sampai dua minggu mengantisipasi tangki penuh, berproduksi sesuai kapasitas untuk pemenuhan dalam negeri sekitar 30 sampai 40 persen dari kapasitas, satu sampai tiga bulan mulai mengurangi pembelian CPO dari PKS, berproduksi sesuai untuk pemenuhan dalam negeri 30-40 persen, tiga bulan dan seterusnya terus mengurangi pembelian CPO dari PKS, hingga pada akhirnya mengurangi atau merumahkan sebagian karyawan.
Kelima, dampak bagi BPDPKS. Satu sampai dua minggu pendapatan PE mulai turun, satu sampai tiga bulan pendapatan PE nol, pembayaran kewajiban biodiesel B30 tertunda, tiga bulan dan seterusnya pendapatan PE nol, hingga pada akhirnya program biodisel terancam berhenti.
Keenam, dampak bagi Negara. Satu sampai dua minggu kedepan pendapatan BK dan devisi turun, satu sampai tiga bulan pendapatan BK nol, devisi nol, pemenuhan biosolar terganggu, tiga bulan dan seterusnya perlu tambahan impor solar, hingga pada akhirnya neraca perdagangan deficit dan iklan berusaha negatif.







Komentar Via Facebook :