Pelalawan, elaeis.co - Setelah sebelumnya berhasil mendapatkan bantuan peremajaan sawit rakyat (PSR), Koperasi Unit Desa (KUD) Bakti berencana ajukan bantuan sarana dan prasarana (Sarpras) ke Badan Pengelolaan Dana Perkebunan (BPDP).

"Saat ini kita tengah persiapkan berkas untuk pengajuan bantuan sarpras. Dimana kita ajukan bantuan dalam bentuk pupuk dan pestisida," ujar Ketua KUD Bakti, M Yusuf Subkhi kepada elaeis.co beberapa waktu lalu.

Pilihan sarpras dalam bentuk pupuk dan pestisida itu di latar belakangi harga pupuk yang juga masih melambung saat ini. Sementara kebutuhan pupuk cukup penting untuk mendukung pemeliharaan kebun.

Diterangkan Yusuf, salah satu persyaratan untuk mengajukan bantuan sarpras tadi adalah telah terlaksananya program PSR di kebun kelapa sawitnya yang berlokasi di Desa Trimulya Jaya. Cerita Yusuf, dari total 448 hektar ada 380 hektar yang sudah diremajakan. Bahkan saat ini usianya sudah 4 tahun.

"Jadi kebun kita sudah produksi sejak setahun terakhir ini. Alhamdulillah produksi kebun meningkat," tambah Yusuf 

Perhektar saja lanjutnya, saat ini sudah dapat menghasilkan 1,5-2 ton buah kelapa sawit dalam sekali panen. Dengan begitu penghasilan petani rata-rata sudah 7-11 juta.

"Kami sangat bersyukur penghasilan petani kembali meningkat. Apalagi harga pembelian tbs itu sesuai dengan penetapan Disbun Riau," sambungnya.

Kendati begitu, Yusuf tak menampik jika produksi beberapa bulan belakangan ini mengalami penurunan. Menurutnya ini akibat musim kemarau yang cukup panjang terjadi pada tahun ini.

"Memang kita mengalami penurunan, tapi besarannya tidak terlalu signifikan. Hanya 10-12% saja. Lagi pula sepertinya ini buah buah terakhir, karena musim panen raya sudah lewat," jelasnya.

"Mudah mudahan produksi kembali stabil dan harapan kita untuk bantuan sarpras disetujui," imbuhnya.