https://www.elaeis.co

Berita / Komoditi /

Bercocok Tanam Tanpa Menunggu Musim dan Iklim, Begini Caranya

Bercocok Tanam Tanpa Menunggu Musim dan Iklim, Begini Caranya

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Ig SYL


Jakarta, Elaeis.co - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo terus menggalakkan perkembangan pembangunan pertanian modern. Menurutnya kemajuan sektor pertanian harus disiapkan dengan lebih tangguh. 

Dalam postingan di akun Instagram miliknya, Syahrul mendukung program Screen House yang dikatakannya sebagai terobosan terbaru dalam pembangunan pertanian. 

"Screen House merupakan salah satu terobosan pembangunan pertanian untuk beradaptasi dengan tantangan perubahan iklim," tulis Syahrul dalam postingannya yang dilihat elaeis.co, Jumat (31/12).

Menurutnya, dengan metode modern seperti ini petani tidak perlu lagi menunggu iklim bagus atau bergantung pada alam untuk bercocok tanam. Sehingga produksi pangan bisa lebih stabil, distribusinya lancar, dan menjangkau pasar lebih luas lagi. 

"Saya meresmikan enam Screen House sekaligus melepas pengiriman komoditas sayuran ke pasar modern di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Saya harap anak-anak muda Indonesia semakin banyak yang kreatif dan inovatif mengembangkan pertanian modern seperti ini," katanya.

Syahrul merinci pertanian bisa digerakkan di kota, dengan memanfaatkan lahan yang ada.

"Kita harus mengoptimalkannya dengan teknologi. Saya mendorong agar pertanian di kota (urban farming) bisa berkembang secara massif hingga tingkat kecamatan," ucap Syahrul dalam postingan selanjutnya.

Urban Farming dikatakan Syahrul juga bisa menjadi sarana edukasi bagi para milenial untuk terjun ke dunia pertanian. Sehingga makin banyak anak muda bertani dan pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan ketahanan pangan nasional.

Dikutip dari lamab litbang pertanian, bahan-bahan yang dipakai dalam pembuatan Screen House dengan ukuran panjang 7 m dan lebar 4 meter antara lain :

1. Bambu 32 batang

2. Tali kawat besar 1 kg

3. Tali kawat kecil 3,25 Kg

4. Paku ukuran 5 cm sebanyak 1 kg

5. Paku ukuran 3 cm sebanyak 1 kg

6. Plastik Yupi panjang 25 m dan lebar 1,5

7. Jaring panjang 44 m dan lebar 1,15 m

8. Plastik Polibag 100 buah

9. Tanah yang bercampur kompos 2 : 1

Sementara alat-alat yang disiapkan dalam pembuatan Screen house ini adalah palu, parang, gergaji, tangga, cangkul, dan tang. Agar pembuatan Screen house berjalan dengan lancar.

Pembuatan Screen House

Cara kerja :

- 5 orang anggota Poktan membuat bangunan Screen house dari bambu

- Bambu disiapkan dan dipotong dengan gergaji dengan berbagai ukuran yaitu :  jumlah bambu dengan panjang 7 m = 3 batang yang berfungsi sebagai tiang panjang yang berada di tengah.

- Lalu 4 batang sebagai penyangga tiangnya dan 2 batang sebagai penyangga dindingnya bambu dengan panjang 4 m berfungsi sebagai  penyangga semua tiang, bambu yang berukuran 2,5 sebagai tiang pendek yang berada samping kiri kanan tiang panjang.

- Ada 15 potong bambu yang dijadikan penyangga atap Screen House, setelah di pasang potongan bambu tersebut, dibentangkan plastik dengan panjang 25 m dan lebar 1.5 m sebagai atap.

- Panjang jaring 44 m dan lebar 1.15 m di pasang pada sekeliling Screen House sebagai dinding.

- Kawat dan paku dipakai untuk menguatkan dan mengikat antara bambu dan jaring, sedangkan plastik diapit dengan potongan bambu dan diikat dengan kawat.

- Screen House yang telah jadi, diisi dengan tanaman sayuran yang sudah ditanam dalam polybag yang bercampur dengan kompos dan tanah.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :