Berita / Sumatera /
Berburu Bibit Sawit Unggul Hingga ke Kebun Induknya
Bupati Sergai, H Darma Wijaya, dan Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, mendatangi Kebun Induk Dura milik PT Socfindo di Kecamatan Dolok Masihul. Foto: Pemkab Sergai
Sei Rampah, elaeis.co - Kabupaten Serdang Bedagai (sergai) merupakan salah satu penghasil kelapa sawit terbesar di Sumatera Utara. Bahkan di daerah itu beroperasi salah satu perusahaan produsen bibit unggul, PT Socfindo.
Fakta itu ternyata menjadi perhatian Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan. Dia lantas sengaja beranjang sana ke Sergai untuk mengulik masalah sawit.
Bupati Sergai, H Darma Wijaya, pun lantas memboyong Sutan ke Kebun Induk Dura milik PT Socfindo di Kecamatan Dolok Masihul. Ditemani Head of Seed Production and Laboratorium PT Socfindo, Indra Syahputra, Darma mengajak Sutan melihat langsung proses produksi bibit unggul kelapa sawit.
Sutan mengaku pengalaman yang dia dapat di kebun Socfindo itu terbilang luar biasa dan menyebut akan menerapkannya saat penanaman sawit baru di Dharmasraya.
”Bibit unggul ini nantinya didistribusikan kepada para petani yang akan menanam sawit baru. Banyak pengalaman luar biasa. Semoga petani kita makin jaya,” kata Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) itu melalui keterangan resmi Pemkab Sergai belum lama ini.
Darma Wijaya sendiri meyakinkan bahwa penerapan bibit unggul telah diteliti sebelumnya oleh Socfindo dan hasil panen naik dari sebelumnya 20-25 ton/hektare menjadi 30-35 ton/hektare dalam setahun.
“Petani kelapa sawit di Kabupaten Sergai sudah banyak yang menggunakan bibit dari PT Socfindo ini sebagai langkah peningkatan produksi yang tentunya berdampak bagi perekonomian mereka,” jelasnya.
Menurut breeder pemuliaan tanaman sawit PT Socfindo, Dadang Afandi, bibit unggul yang diperlihatkan kepada Sutan adalah persilangan antara pohon Dura dengan Pisifera yang menghasilkan bibit DXP Lame, Yangambi, dan MT Gano. Ketiganya memiliki keunggulan di jenis lahan yang berbeda dan tingkat ketahanan terhadap penyakit ganoderma.
“Rata-rata potensi produksi TBS DXP Lame mencapai 30-34 ton/hektare/tahun, Yangambi 29-33 ton, sedangkan MT Gano mencapai 31-34 ton,” sebutnya.







Komentar Via Facebook :