https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Berbahan Minyak Jelantah, SAF Buatan Pertamina Bersertifikat Resmi Pertama di Asia Tenggara

Berbahan Minyak Jelantah, SAF Buatan Pertamina Bersertifikat Resmi Pertama di Asia Tenggara

First Lifting bahan bakar pesawar atau SAF produksi Pertamina. Foto: Pertamina


Jakarta, elaeis.co – PT Pertamina (Persero) resmi menandai babak baru transisi energi bersih di Indonesia lewat produksi Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan baku minyak jelantah atau used cooking oil (UCO). Terobosan ini diharapkan menjadi kunci baru memperkuat ketahanan energi nasional dan mendukung target Net Zero Emissions (NZE) 2060.

Komisaris Utama Pertamina, Mochamad Iriawan, menegaskan keberhasilan ini sebagai pencapaian historis.

“Ini adalah karya luar biasa anak bangsa yang membuktikan bahwa kita mampu membuat terobosan besar. Pertamina mampu menjadi pelopor di Asia Tenggara,” ungkap Iriawan dalam keterangannya dikutip Jumat (15/8).

Ia menambahkan, SAF berbahan baku minyak jelantah merupakan milestone atau batu loncatan penting dalam perjalanan pengembangan energi hijau di tanah air.

Produksi SAF ini dilakukan menggunakan Katalis Merah Putih, hasil riset dan formulasi Pertamina bersama Institut Teknologi Bandung (ITB). Tak main-main, produk SAF Pertamina telah memenuhi standar internasional ASTM D1655 dan DefStan 91-091, menjadikannya produk SAF bersertifikat resmi pertama di Asia Tenggara.

Pertamina juga menjadi pelopor dengan membangun ekosistem SAF yang sepenuhnya tersertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC), mencakup rantai pasok dari hulu hingga hilir.

Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza, menyebut keberhasilan ini bukan hanya soal inovasi teknologi, tetapi juga soal keberanian dan komitmen.

“Pengembangan energi hijau tidak luput dari keberanian, prinsip, dan komitmen dari working level hingga top manajemen. Kita sepakat dengan terobosan yang strategis, sesuai perkembangan pasar, bisnis yang profitable, dan berkelanjutan,” jelas Oki.

Sebagai bentuk kontribusi untuk perayaan HUT ke-80 RI, Pertamina menyiapkan 32 kiloliter SAF untuk digunakan pada salah satu penerbangan Pelita Air pertengahan Agustus ini. Langkah ini diharapkan menjadi pembuktian nyata bahwa SAF siap diimplementasikan dalam industri penerbangan nasional.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa pengembangan energi hijau menjadi bagian dari strategi pertumbuhan ganda perusahaan.

“Sebagai BUMN Energi, Pertamina memiliki posisi strategis sebagai penjaga ketahanan energi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Sustainable Aviation Fuel diyakini akan menjadi kunci penting bagi industri penerbangan yang tengah beradaptasi dengan tuntutan global akan dekarbonisasi. Dengan memanfaatkan limbah minyak jelantah, Pertamina bukan hanya mengurangi jejak karbon, tetapi juga menciptakan model ekonomi sirkular yang memberdayakan potensi lokal.

Ke depan, pengembangan SAF diharapkan terus diperluas, baik dari sisi kapasitas produksi maupun kemitraan strategis, sehingga Indonesia tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga berpeluang menjadi eksportir SAF di kawasan Asia-Pasifik.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :