Berita / Serba-Serbi /
Bentrok Pekebun dan Perusahaan Sawit di Kuansing, 6 Orang Alami Luka Berat
Bentrok pekebun dan perusahaan sawit di Kuansing, 6 orang alami luka berat.
Pekanbaru, elaeis.co - Bentrokan kembali terjadi antara pekebun sawit dan perusahaan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Bentrokan terjadi antara sejumlah petani dari Kelompok Tani Maju Sejahtera dam pekerja PT Barito Riau Jaya (BRJ).
Akibatnya, sejumlah orang mengalami luka bacok karena saat bentrokan yang terjadi, Jumat (21/10) pagi tadi, kedua pihak saling serang menggunakan senjata tajam.
Kapolres Kuansing, AKBP Rendra Oktha Dinata, melalui Kepala Seksi Humas, AKP Tapip Usman saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Diduga bentrokan terjadi akibatnya sengketa lahan antara kelompok tani dan perusahaan yang tak kunjung selesai.
Dia menjelaskan, kejadian bermula pukul 08.00 WIB pagi tadi, saat salah seorang pekerja PT BRJ melakukan patroli di lahan perkebunan sawit perusahaan . Namun saat itu pekerja tersebut melihat sekelompok orang yang merupakan anggota kelompok tani Maju Sejahtera, tengah memanen TBS sawit di lahan yang tengah bersengketa tersebut.
"Pekerja tersebut kemudian melarang sejumlah warga tadi agar tidak memanen buah sawit itu. Tapi warga tidak terima dan terjadi cekcok. Kemudian pekerja perusahaan dipukul menggunakan senapan angin hingga mengalami luka pada bagian kepala," ungkapnya.
Atas kejadian itu, pekerja yang diketahui bernama Antonius itu pun berlari ke barak. Sejumlah warga tersebut juga mengikuti Antonis hingga ke barak.
Di lokasi tersebut, sempat terjadi negosiasi antara kedua belah pihak. Namun tak lama setelah itu terdapat sejumlah warga yang melakukan pengerukan terhadap barak hingga memicu bentrokan.
"Akibatnya 4 orang pekerja PT BRJ mengalami luka karena sabetan senjata tajam. Dua orang dari kelompok tani juga mengalami luka bacok bernama Eko dan Sudar," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa para korban saat ini telah dirawat di Puskesmas Sukaraja dan di Klinik Rimendo Desa Sukaraja. "Peristiwa ini sekarang sedang kita tindaklanjuti," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :