Berita / Peternakan /
Begini Strategi Kementan Menjaga Populasi Ternak Sapi
Ilustrasi ternak. Ditjen. PKH Kementan.
Jakarta, Elaeis.co - Salah satu cara untuk bertahan di tengah pandemi covid-19 ini adalah dengan meningkatkan imunitas tubuh. Misalnya, dengan rutin mengkonsumsi daging, ayam dan telur. Swasembada protein hewani tidak akan tercapai tanpa sinergitas antara pemerintah, pemerintah daerah, swasta dan masyarakat.
Itu makanya diperlukan peningkatan peran akademisi serta sinergitas program dengan Kementerian/Lembaga terkait.
Kegiatan prioritas Kementerian Pertanian melalui Peternakan Kesehatan Hewan tahun 2022 dalam rangka meningkatkan populasi dan produksi sapi/kerbau di dalam negeri.
Di antaranya melalui pengembangan desa, korporasi sapi, program SIKOMANDAN, pengembangan sapi Belgian Blue, fasilitasi akses pembiayaan melalui KUR dan pengembangan investasi untuk peningkatan skala usaha dan efisiensi.
Agenda kegiatan Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) volume 47 bertemakan kebijakan peternakan dan kesehatan hewan dilaksanakan pada jumat (17/12/2021) di AOR BPPSDMP, Kementan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi pada arahan MSPP mengatakan, pihaknya menningkatkan kegiatan untuk menyampaikan inovasi dan teknologi kepada petani untuk dipraktekkan di lapangan.
"Karena sesungguhnya inovasi dan teknologi yang terpenting," ujar Dedi, seperti dikutip Elaeis.co di aplikasi Cybext Kementan RI.
Lebih lanjut Dedi menyampaikan bahwa ada jembatan antara peneliti dan petani yaitu penyuluh pertanian. Menurutnya, kegiatan penyuluhan lebih penting daripada produk dan riset.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah mengatakan sapi, kerbau merupakan komoditas andalan. Sedangkan enyuluh pertanian merupakan garda terdepan dalam implementasi insemminasi buatan dengan pemeriksaam kebuntingan setelah 2 hari implementasi.
"Tahun depan target 4 juta induk yang akan dilakukan implementasi dengan harapan 50 persen melahirkan," jelas Nasrullah.
Sementara itu, Sekretaris Ditjen PKH, Makmun narasumber MSPP mengatakan arah kebijakan program dan target pembangunan peternakan tahun 2022 yaitu ketersediaan akses dan konsumsi pangan yang berkualitas, nilai tambah dan daya saing industri, dukungan manajemen.
"Target yang ingin dicapai yaitu ketahanan asal ternak dan kesejahteraan peternak," ujar Makmun.
Pendampingan dan pengawalan program dilakukan di lokasi sentra sapi 200.000 ekor per 200 paket dengan kluster 5 desa dalam 1 kecamatan dan 1 kabupaten.
"Rencana lokasi korporasi desa sapi di Provinsi Sumsel, Sumut, Jambi, Kalteng, Lampung, Sulsel, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB dan NTT," tutup Makmun.

Komentar Via Facebook :