https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Begini Risiko Memupuk Sawit Berlebihan

Begini Risiko Memupuk Sawit Berlebihan

Petani memupuk kelapa sawit. Foto: Ist.


Bengkulu, elaeis.co - Petani kelapa sawit di Bengkulu diingatkan agar menggunakan pupuk kimia sewajarnya dan tidak berlebihan. Sebab penggunaan pupuk kimia berlebihan berisiko terhadap tanaman kelapa sawit.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ir Ricky Gunarwan mengatakan, pupuk adalah aspek penting untuk menyuburkan tanaman kelapa sawit. Ada banyak jenis pupuk yang digunakan untuk tanaman kelapa sawit seperti NPK, urea, hingga KCL.

Meski begitu, pupuk kerap kali disalahartikan oleh petani kelapa sawit sebagai satu-satunya zat yang dibutuhkan oleh tanaman. Petani beranggapan tanaman yang sehat memiliki daun yang hijau sehingga mereka menggunakan pupuk dalam porsi atau takaran yang besar.

"Padahal penggunaan pupuk berlebihan berisiko terhadap tanaman kelapa sawit itu sendiri," kata Ricky, kemarin.

Dia menjelaskan, kelebihan pupuk pada tanaman kelapa sawit akan menimbulkan berbagai masalah diantaranya tanaman akan mudah terserang hama dan penyakit. Hal ini disebabkan penggunaan pupuk berlebih akan membuat tanaman menjadi kelebihan nutrisi dan memicu datangnya hama.

"Hama itu kan mencari pohon yang memiliki nutrisi berlebih, makanya tanaman kelapa sawit yang kelebihan pupuk pasti selalu diserang hama," tuturnya.

Selain mudah diserang hama, katanya, penggunaan pupuk berlebih juga akan merusak kesuburan tanah karena tanah akan menjadi asam. Tanah yang asam akan mengakibatkan penyerapan unsur hara tertentu menjadi terhambat.

"Selain itu, kelangsungan hidup mikroorganisme yang berada dalam tanah juga akan terancam," sebutnya.

Ada beberapa kiat yang bisa digunakan agar penggunaan pupuk tidak berlebihan. Menurut penelitian yang sudah dilakukan, petani cukup memberikan pupuk pada sore hari dan hindari aplikasi urea saat cuaca mendung ataupun hujan. Selain itu, imbangi pemakaian pupuk dengan pupuk lain seperti pupuk organik serta pupuk majemuk.

"Dengan keseimbangan pemakaian pupuk tentu orientasinya bukan hanya saat proses pertumbuhan, namun juga untuk produksi yang bagus karena seluruh kebutuhan tanaman terpenuhi," jelasnya.

Cara lain yang bisa digunakan untuk menghindari keracunan pupuk kimia pada tanaman adalah dengan mengaplikasikan pupuk kandang pada 10 hari sebelum aplikasi pupuk kimia. Pupuk kandang ini dapat menetralisir sifat negatif dari pupuk kimia.

"Jadi petani kelapa sawit jangan hanya menggunakan pupuk kimia saja, tetapi juga harus menggunakan pupuk kandang," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :