https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Begini Kriteria Lidi Sawit untuk Komoditas Ekspor

Begini Kriteria Lidi Sawit untuk Komoditas Ekspor

Lidi sawit dikumpulkan di gudang untuk proses pengeringan. Foto: Sangun/elaeis.co


Bengkulu, elaeis.co - Hampir semua bagian tanaman kelapa sawit dapat dimanfaatkan. Tandan buah segar (TBS) kelapa sawit merupakan bahan baku dalam pembuatan minyak nabati. Bagian batangnya bisa menjadi bahan bangunan. Akar sawit pun bisa dibuat kerajinan tangan yang bernilai seni tinggi. Begitu pula dengan lidinya.

Kepala Karantina Pertanian Bengkulu, drh Bukhari MM mengatakan, lidi sawit saat ini telah menjadi salah satu komoditas ekspor. 

"Cukup diminati pasar luar negeri khususnya India, Nepal, Malaysia, dan Pakistan. Makanya kita mendorong petani kelapa sawit di Bengkulu agar memanfaatkan lidi kelapa sawit untuk diekspor ke luar negeri," katanya kemarin.

Menurutnya, selama ini pelepah sawit hasil pemangkasan biasanya ditumpuk di sekitar pohon sawit dan dibiarkan membusuk. Kalaupun lidinya dimanfaatkan, paling untuk membuat sapu.

"Banyak orang tidak tahu, padahal lidi kelapa sawit bisa diekspor," tuturnya.

Peluang ekspor lidi kelapa sawit menurutnya masih sangat besar karena kebutuhan negara pengimpor masih cukup besar. Ini tentu menjadi peluang besar karena ketersediaan lidi di Bengkulu cukup banyak.

"Di negara-negara itu, selain untuk peralatan kebersihan rumah tangga, lidi ini juga dimanfaatkan sebagai penyapu gandum," ungkapnya.

Dia menjelaskan, lidi sawit yang diekspor ada dua jenis, reguler dan super. Kategori reguler minimal memiliki panjang 90 cm dan berwarna hijau atau cokelat. Sementara lidi kualitas super panjangnya mencapai 100 cm, warnanya hijau kekuning-kuningan, tingkat kekeringan 30 persen, dan tidak berjamur.

"Selain panjangnya, harga lidi juga dipengaruhi oleh tingkat kekeringan. Yang basah harganya lebih murah," bebernya.

Saat ini harga lidi sawit ekspor antara Rp 4 ribu sampai Rp 5 ribu/kg dan bisa berubah tergantung cuaca dan permintaan eksportir. 

"Sangat menggiurkan, petani harus memanfaatkan peluang ini," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :