https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Begini Cara Pemupukan Sawit TM yang Benar Versi PPKS

Begini Cara Pemupukan Sawit TM yang Benar Versi PPKS

Petani memupuk tanaman sawit. foto:


Jakarta, elaeis.co – Pemupukan pada tanaman kelapa sawit merupakan salah satu faktor kunci dalam menentukan produktivitas kebun. Terutama ketika sawit memasuki fase TM (Tanaman Menghasilkan), kebutuhan hara menjadi lebih kompleks karena energi tanaman terserap untuk menghasilkan tandan buah segar (TBS).

Selama ini tidak sedikit pekebun sawit yang mengalami kerugian panen hanya karena dosis pupuk yang salah atau jadwal pemupukan yang tidak tepat.

Menurut penjelasan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan lewat kanal media sosialnya, cara pemupukan sawit TM yang benar harus memperhatikan tiga hal penting. Yakni umur tanaman, jenis tanah, serta kebutuhan unsur hara makro dan mikro.

Setiap kelompok umur tanaman membutuhkan dosis yang berbeda. Perbedaan jenis tanah, baik mineral maupun gambut, juga memengaruhi takaran pupuk yang harus diberikan.

Pemupukan bukan sekadar menabur pupuk di sekitar pokok sawit. Jika dosis terlalu rendah, tanaman akan kekurangan nutrisi sehingga produksi menurun. Sebaliknya, jika dosis berlebihan, pupuk akan terbuang sia-sia, biaya membengkak, dan bahkan bisa merusak keseimbangan tanah.

Selain dosis, waktu pemberian pupuk juga krusial. Umumnya pemupukan dilakukan dua kali setahun, pada semester I dan semester II. Hal ini untuk memastikan ketersediaan hara selalu stabil sepanjang tahun, terutama saat puncak produksi TBS.

Untuk sawit di tanah mineral, dosis pupuk berbeda tiap kelompok umur. Misalnya, pada tanaman usia 3–4 tahun, total kebutuhan pupuk per tahun sekitar 8,85 kg per pohon. Sementara pada usia 9–15 tahun, kebutuhan meningkat hingga 11,10 kg per pohon. Setelah melewati umur 20 tahun, dosisnya kembali menurun, rata-rata sekitar 8,83 kg per pohon per tahun.

Jenis pupuk yang diberikan umumnya terdiri dari Urea, TSP, MOP, Dolomit, hingga Borax. Komposisinya disesuaikan agar kebutuhan unsur hara makro dan mikro tanaman tetap seimbang.

Untuk sawit di lahan gambut, dosisnya sedikit berbeda. Tanaman usia 3–4 tahun memerlukan total sekitar 9,76 kg per pohon per tahun. Saat memasuki usia 9–15 tahun, kebutuhannya meningkat hingga 12,38 kg per pohon. Setelah umur 20 tahun ke atas, dosis rata-rata berkisar 10–11 kg per pohon per tahun.

Selain pupuk dasar seperti Urea, RP, MOP, dan Dolomit, tanaman di tanah gambut juga membutuhkan tambahan unsur mikro seperti CuSO₄ (tembaga) dan ZnSO₄ (seng) agar pertumbuhan lebih optimal.

Pemupukan sawit TM bukan hanya soal berapa banyak pupuk yang diberikan, tapi juga kapan dan bagaimana cara pemberiannya. Penyesuaian dosis harus memperhatikan kondisi lahan, curah hujan, serta riwayat kesuburan tanah.

PPKS mengingatkan pekebun untuk menyimpan tabel standar pemupukan dan menerapkannya secara disiplin. Karena itu, agar tak rugi panen hanya karena salah dosis pupuk, maka jadwal dan dosis pemupukan yang tepat adalah kuncinya sehingga sawit menjadi investasi jangka panjang dan berkelanjutan.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :